CIBINONG TODAY – Akhirnya, Ketua DPC Taruna Merah Putih yang juga Wakil Ketua Bidang Kaderisasi DPC PDIP Kabupaten Bogor, Egi Gunadhi Wibhawa, resmi dan sah mendaftarkan diri ikut bursa penjarinagn bakal calon bupati Bogor yang dibuka PDI Perjuangan.

Egi ditemani istrinya, Heni Hermawati datang bersama iringan ojek online dan parade kebudayaan, disambut aksi Baronsai serta Marawis, mendatangi gedung PDI Perjuangan di Jalan Tegar Beriman, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor untuk mengembalikan formulir penjaringam calon Bupati Bogor.

“Saya ucapkan terimakasih kepada rekan-rekan semua yang telah menyempatkan datang. Keragaman ini mengingatkan kita akan ke Indonesian yang Bhineka Tunggal Ika. Kita negara yang terdiri banyak suku, bangsa dan juga agama,” ujar Egi, di Kantor DPC PDIP Kabupaten Bogor, Selasa (6/6/2017).

BACA JUGA :  Kebakaran Hebat Hanguskan Rumah di Kolaka Utara, 2 Orang Luka

Alasannya maju untuk mencalonkan diri dalam penjaringan calon Bupati Bogor, karena sebagai kader partai, ia ingin memberikan kontribusi terbaik untuk membangun Kabupaten Bogor. Menurut dia, yang perlu dibenahi oleh pemerintahan ke depan adalah soal pemerataan pembangunan, merawat kebhinekaan dan sinkronisasi  pembangunan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. “Pemerataan pembangunan ini yang harus kita tingkatkan, dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kita ke depan,” paparnya.

Anggota DPRD Kabupaten Bogor, dari dapil V ini  merasakan ketimpangan pembangunan antara pusat pemerintahan dengan pinggiran, menimbulkan kecemburuan sosial. Dampak yang tidak kalah pentingnya, kesempatan kerja di pinggiran menjadi sangat terbatas dan mengakibatkan tingginya angka pengangguran dan kemiskinan. “Kesannya masih Cibinong Sentris,” kata dia

BACA JUGA :  Pasangan Jaro Ade - Anang Hermansyah Berpeluang Maju di Pilbup Bogor 2024

Terkait kebhinekaan, menurut Egi, Kabupaten Bogor merupakan daerah yang heterogen. Untuk itu, keberagaman ini harus disikapi dengan bijak, toleransi harus di kedepankan dan tidak boleh ada pihak atau kelompok yang merasa paling benar dan menyalahkan pihak lain. “Kita ini Indonesia, Kita Pancasila yang Berbhineka Tungga Ika. Keragamaan justru harus dijadikan kekuatan untuk membangun bangsa dan negara ini,” ungkapnya.

============================================================
============================================================
============================================================