nurhayantiAcuh sikap Bupati Bogor, Nurhayanti yang sengaja diperlihatkan, itu menegas­kan bahwa adanya penolakan dengan dua nama bakal calon Wakil Bupati Bogor yakni Iwan Setiawan dan Momon Permono yang diajukan oleh anggota partai Koalisi Kerahmatan.

Oleh : RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]

Hal itu diungkapkan Pengamat Politik dari UIKA Bogor, Fri Su­hara. Menurutnya, diajukannya dua nama itu hanya kepentingan dengan melihat konflik yang ada pada dua partai besar dalam Koalisi Kerahmatan, PPP dan Golkar. “Saya melihat, inisiatif itu hanya karena melihat kesempatan dimana Golkar dan PPP sedang bermasalah. Tapi tetap saja, dua partai itu tak bisa ditinggalkan. Karena mereka yang berpengaruh kuat,” kata Fri kepada Bogor Today, Rabu (17/2/2016).

BACA JUGA :  Pengamen Jalanan di Cileungsi Bogor Ditemukan Tak Bernyawa

Ia menambahkan, Nurahayanti sema­kin nyaman dengan kondisi saat ini den­gan dibantu Satuan Kerja Perangkat Dae­rah (SKPD) yang ada plus pengalamannya berkecimpung dalam pemerintahan dae­rah selama puluhan tahun.

“Bu Yanti saya rasa sudah semakin nyaman. Saya pernah ngobrol dengan beberapa pejabat pemda, mereka juga tidak merasa terbebani dengan ada atau tidaknya wakil bupati. Selama pelayanan kepada masyarakat lancar, itu juga bukan masalah kok,” tambahnya.

Justru, kata Fri, dengan konstalasi soal pengisian wabup seperi sekarang ini hanya membuat konsentrasi jalannya pemerin­tahan terganggu. Ia menilai, politik penuh dengan kepentingan. Berbeda dengan Nurhayanti yang bergerak dari bawah seb­agai birokrat hingga menjadi bupati.

BACA JUGA :  Pengamen Jalanan di Cileungsi Bogor Ditemukan Tak Bernyawa

“Politik itu penuh kepentingan. Kalau Bu Yanti kan sudah jelas. Soal pemerintah­an sudah banyak makan asam garam sejak dulu. Kalo yang lain mah bisa dikatakan masih kemarin sore,” cetusnya.

Nurhayanti sendiri terus berpendirian jika dua calon yang diajukan kepadanya harus berasal dari Koalisi Kerahmatan se­cara utuh termasuk PPP dan Golkar. Dan ia mengaku belum mendengar adanya pem­bicaraan soal pengisian F 2 secara resmi.

“Saya selalu tegaskan, masih berpedo­man pada aturan yang ada. Kalau diajukan dari koalisi yang utuh, pasti akan saya veri­fikasi kok. Intinya, patuhi peraturan yang ada,” cetusnya.

============================================================
============================================================
============================================================