Foto : net
Foto : net

DOLAR Amerika Serikat akhirnya mendapat penantang kuat, Yuan China. Mata uang negeri tirai bambu ini kini resmi dimasukkan ke Special Drawing Rights (SDR) sebagai mata uang internasional oleh Dana Moneter Internasional (IMF). Peta kekuatan moneter dunia pun diyakini akan berubah total.

YUSKA APITYA AJI
[email protected]

Seperti yang dilansir Wall Street Journal pada 29 November 2015, bahwa pengumuman berse­jarah tersebut dilang­sungkan pada Senin(30/11/2015) kemarin. Artinya, China akan bergabung dengan grup cadan­gan mata uang internasional.

Saat ini dalam grup tersebut hanya ada dolar AS, euro, yen Je­pang dan poundsterling Inggris. Namun pada awal November lalu, Direktur IMF, Christine Lagarde mengeluarkan sebuah pernyata­an untuk mendukung masuknya yuan sebagai mata uang dunia.

Dikutip dari BBC, bahwa pen­gumuman yang akan dibuat IMF hari ini tersebut Yuan kemungkinan akan menjadi mata uang resmi interna­sional pada awal tahun depan.

China adalah kekuatan ekonomi ter­besar kedua di dunia setelah AS, yang telah meminta mata uangnya menjadi mata uang cadangan sejak tahun lalu.

Kekhawatiran tentang Beijing yang melakukan devaluasi yuan guna mem­bantu para eksportir adalah salah satu alasan mengapa mata uang tersebut se­belumnya telah gagal memenuhi krite­ria untuk menjadi mata uang cadangan yang ditetapkan oleh IMF.

Namun, para pejabat China telah membuat segala upaya bersama untuk membangun dukungan dimasukkannya yuan, dan laporan staf IMF baru-baru ini telah mensahkan langkah tersebut. Hal tersebut juga mendapat dukungan dari berbagai negara, terutama rivalnya Amerika Serikat serta sekutunya Rusia.

Sementara itu, pejabat keuangan China mangaku senang dengan inklusi mata uang tersebut meskipun meng­khawatirkan itu akan sedikit sulit. Inklusi menempatkan tekanan baru pada Bei­jing untuk mengubah segala sesuatu dari bagaimana mengelola yuan seb­agai mata uang resmi (renminbi) untuk berkomunikasi dengan investor dan dunia. Janji China untuk melonggarkan cengkeraman ketat atas nilai mata uang dan membuka sistem keuangan akan datang di bawah pengawasan baru.

BACA JUGA :  Gangguan Mental Bisa Jadi Pemicu Susah Bangun Pagi, Benarkah?

“Kami harus membangun kepercay­aan diri dalam aset renminbi dari inves­tor baik di dalam dan di luar negeri dan pada saat yang sama, mencegah risiko keuangan yang terkait dengan mata uang yang lebih global,” kata Sheng Songcheng, kepala Departemen Sur­vei dan Statistik di Bank Rakyat China (PBOC), bank sentral negara itu. “Itu panggilan untuk melaksanakan berbagai reformasi keuangan dalam cara yang terkoordinasi,” sambungnya.

Inklusi juga akan memberikan tekanan pada bank sentral untuk menawarkan tingkat yang sama tentang kejelasan dan transparansi dengan Fed­eral Reserve AS, Bank Sentral Eropa dan lembaga-lembaga penting lainnya. “Ini perlu lebih jelas dan efektif berkomu­nikasi dengan pasar,” kata Zhou Ping, pendiri Bin Yuan Capital Ltd, penge­lola aset di Shanghai. “Ini akan menjadi semacam perubahan budaya bagi bank sentral,” sambungnya.

Salah satu tantangan langsung adalah bagaimana menghadapi tekanan pasar untuk melemahkan yuan karena perlambatan pertumbuhan ekonomi China setelah tiga bulan mencoba untuk memperkuat itu. Penasihat PBOC men­gatakan kemungkinan akan melakukan penyusutan bertahap dan sederhana terhadap mata uang antara 3% dan 5% dalam 12 bulan ke depan.

Kepala Pasar Modal Asia dari Lin­klaters Andrew Malcolm mengatakan, masuknya yuan ke dalam SDR akan menjadi lompatan sejarah bagi ekonomi China. Namun, efeknya paling cepat akan terasa pada kuartal III 2016 setelah IMF benar-benar mengimplementasi­kan yuan ke dalam perhitungan SDR. “China akan menjadi pemain penting dalam pasar keuangan dunia,” kata An­drew.

Lembaga pemeringkat kredit Fitch juga memprediksi bahwa IMF akan menyertakan yuan ke dalam SDR se­hingga akan menjadi mata uang dunia. Fitch bahkan menilai sangat penting bagi IMF mewujudkan rencananya itu. “Dengan dijadikannya renminbi sebagai cadangan mata uang dunia, hal ini akan mendukung profil kredit,” demikian per­nyataan resmi Fitch.

BACA JUGA :  Kebakaran Hanguskan Bus Pahala Kencana di Tol Jambang

Laman CNBC menyebutkan, nega­ra-negara berkembang, khususnya di Asia, akan diuntungkan apabila yuan jadi mata uang internasional. Negara-negara di Asia terutama yang memiliki hubungan perdagangan dengan China, bisa mengurangi ketergantungannya terhadap dolar AS.

Beberapa ekonom internasional memperkirakan, permintaan kepada mata uang yuan akan lebih dari USD 600 miliar jika jadi dimasukkan ke dalam SDR. Sebab, bank-bank sentral bakal menambah cadangan devisa ke dalam bentuk yuan.

Terpisah, Menteri Keuangan Bam­bang P.S Brodjonegoro menilai Indone­sia akan diuntungkan dengan keputusan Yuan sebagai bagian dari mata uang internasional (Hard Currency). Hard currency adalah sebutan bagi mata uang yang sering digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung dalam transaksi ekonomi dan keuangan inter­nasional.

Dengan fasilitas pertukaran mata uang (bilateral swap) yang cukup besar dengan China, Menkeu optimistis ma­suknya yuan ke dalam keranjang Special Drawing Right (SDR) akan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap USD.

Menurutnya, dengan fasilitas Bilat­eral Swap memungkinkan Indonesia dan China melakukan transaksi pedagangan menggunakan mata uang yuan. “Kalau (Bilateral Swap) diefektifkan dan cost of fund-nya dirasa cocok oleh market itu bisa mendorong pertukaran rupiah dan yuan secara langsung. Sehingga men­gurangi ketergantungan dolar AS. Saya rasa itu bagus,” ujar Bambang di Gedung DPR, Jakarta, Senin (30/11/2015).

Dia menambahkan, penjajakan perdagangan dengan China pun akan terus didorong guna meningkatkan kinerja ekspor ke Negari Tirai Bam­bau. Bambang pun menghimbau para pelaku pasar mulai mempelajari struk­tur keuangan dalam proses perdagan­gan jika menggunakan mata uang yuan. “Di samping kita cari mesin pertumbu­han baru di dalam negeri dalam bentuk government spending dan investasi as­ing. “Yang kita manfaatin dari China itu aja dua yakni kita harus ekspor barang jadi ke China dan cari investor asing dari China bukan ekspor impornya,” ujar Bambang. (*)

============================================================
============================================================
============================================================