JAKARTA TODAY- Memang kanker anus masih jarang terjadi, namun jumlah kasus barunya tercatat kian meningkat. Akan tetapi, sel ganas (kanker) bisa tumbuh di mana saja di dalam tubuh manusia, tak terkecuali anus.

Kanker anus merupakan kondisi di mana sel-sel ganas (kanker) terbentuk di jaringan anus. Kondisi ini berbeda dengan kanker kolorektal atau kanker usus besar.

Menurut American Cancer Society (ACS), kemungkinan ada sekitar 8.300 kasus baru pada 2019. Dari jumlah tersebut, 5.530 dialami oleh wanita dan 2.770 diidap pria. ACS memperkirakan sekitar 1.280 orang akan meninggal karena kanker anus, termasuk di antaranya 760 wanita dan 520 pria.

BACA JUGA :  DPRD Kabupaten Bogor Minta Pengembang Metland segera Serahkan PSU Ke Pemda

“Anus atau dubur tidak dipersiapkan untuk menerima masuknya benda asing dari luar. Anus berperan sebagai tempat lewat fases atau kotoran, sehingga anus bisa menjadi sumber infeksi,” kata akademisi sekaligus praktisi klinis, Prof. Ari Fahrial Syam.

BACA JUGA :  Tuban Jatim Diguncang Gempa Terkini M3,7 Kamis Pagi Ini

Berbagai faktor dapat meningkatkan risiko kanker anus. Namun, terinfeksi dengan dua jenis human papilloma virus (HPV) menjadi salah satu faktor penyebab terbesar, yakni 91% kasus. Kanker anus jarang terjadi sebelum usia 35 tahun. Rata-rata diagnosis adalah ketika seseorang berusia awal 60-an.

============================================================
============================================================
============================================================