Zinedine Zidane benar-benar membuat wajah persepakbolaan Spanyol, khususnya Real Madrid berubah. Kurang dari sepekan memimpin Cristiano Ronaldo Cs, Zizou langsung membuat mata para pecinta sepakbola tertuju para pria Prancis itu.
Oleh : RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]
Kemenangan 5-0 atas Deportivo La Coruna akhir pekan lalu tidak semata-mata hanya kualitas teknis yang dimiliki El Real jauh lebih baik ketimbang sang lawan, namun permainan mereka jauh lebih baik ketimbang saat ditanÂgani Rafael Benitez.
Bahkan, debutnya menjadi mentor para bintang keras kepala di skuad Los Blancos adalah yang terbaik untuk seorang manajer sejak 1959. Zidane pun menikmati tepuk tanÂgan dari para fans Real Madrid di awal perÂtandingan pertamanya, yang menghasilkan banyak gol, sepak bola indah dan statistik untuk pertandingan pertama yang belum pernah terlihat selama lebih dari 50 tahun di Santiago Bernabeu.
Ini adalah debutan terbaik kedua bagi seorang manajer pada seluruh sejarah klub raksasa Real Madrid. Menurut situs resmi klub, sejak musim pertama Real Madrid di liga pada musim 1928-1929, hanya Manuel Fleitas Solich yang mencatatkan skor yang lebih baik di pertandingan pertamanya berÂtugas, yakni kemenangan 7-1 atas Real Betis.
Jadi kemenangan 5-0 atas Deportivo La Coruna itu menyebabkan kemenangan 7-1 atau selisih 6 gol yang tercipta pada tahun 1959 masih akan bertahan sampai hari perÂtama manajer Real Madrid berikutnya, jika ada. Manajer post Zinedine Zidane.
Tepuk tangan meriah dan sorakan duÂkungan terdengar di Santiago Bernabeu saat nama Zinedine Zidane diumumkan melalui pengeras suara. Kemenangan besar didapat El Real malam itu. Sebuah era baru diyakini sudah datang. Sejak awal musim ini di SantiaÂgo Bernabeu lebih banyak terdengar sorakan dan siulan bernada mencemooh. Suara-suara sumbang keluar dari banyak suporter El Real yang ditujukan pada Rafael Benitez serta FloÂrentino Perez. Atas banyak alasan dua sosok itu banyak dipermasalahkan Madridista seÂdari pekan-pekan awal La Liga Primera.
Zizou sendiri telah jadi kesayangan pubÂlik Bernebeu sejak masih aktif bermain, rasa cinta tersebut belum hilang sampai Minggu (10/1/2016) dinihari WIB kemarin. Sorakan dan tepuk tangan hangat mengiring Zizou sejak dari belum keluar dari lorong ganti peÂmain hingga terduduk di kursi bench.
Datangnya era baru itu diperkuat oleh ungkapan gelandang El Real, Isco yang tidak mampu menyembunyikan rasa bahagia usai mengantar Los Blancos meraih kemenangan telak 5-0 atas Deportivo La Coruna.
Dalam pertandingan itu, Zidane memaÂsang Isco sebagai starter. Itu menunjukkan kepercayaan sang pelatih baru terhadap pemainnya. Setelah kemenangan telak terseÂbut, Isco mengungkapkan isi hatinya melalui Twitter dengan menulis: “Senang dengan kemenangan dan gembira bisa kembali meÂnikmati sepakbola.â€
Namun, bagaimanapun juga, setelah itu dia membantah kicauannya tersebut menunÂjukkan bahwa ia memiliki masalah dengan mantan pelatih El Real, Rafael Benitez.
“Saya mengacu pada kesempatan berÂmain setelah sekian lama, Rafa sosok proÂfesional hebat dan saya mendoakan dia mendapatkan yang terbaik. Peluk untuk semuanya,†tandasnya.
Senada, Luca Modric pun mengakui datangnya Zidane telah memberi efek besar dan positif dalam kamar ganti El Real. Meski bersimpati kepada Benitez, Modric menduÂkung keputusan klub untuk memberhentiÂkan mantan pelatih Napoli itu.
“Saya merasa kasihan kepada Rafa dan saya ingin berterima kasih untuk semua kerÂja kerasnya, tapi kalau boleh jujur, saya pikir perubahan sudah memberi dampak bagus,†ujar Modric seperti dilansir Marca.
“Ketika Anda kalah, kadang seseorang harus menanggungnya, tapi Anda hanya perlu membandingkan pertandingan ini (melawan Deportivo) dengan yang sebelumÂnya, untuk melihat perbedaannya,†lanjutÂnya.
(*/Net)