Untitled-8

Ibu rumah tangga, pasti sangat akrab dengan alat kontrasepsi yang satu ini, Pil KB. Namun di balik kegunaannya, pil KB memiliki risiko yang cukup berbahaya, yakni gangguan pada kandung empedu.

Oleh : RIFKY SETIADI
[email protected]

Menurut Dr. Arief Setiawan, Sp. B(K)BD, seorang ahli bedah organ dalam, konsumsi pil KB, akan memengaruhi kadar hormon estrogen pada wanita, yang berpotensi memunculkan kemungkinan penyakit tersebut. ”Kadar estrogen berlebih dalam tubuh, bisa mengancam kesehatan kandung empedunya,” katanya. Hal ini, menurut Arief, dapat bertambah parah, jika dibarengi konsumsi lemak berlebih, yang bisa membuat kandung empedu gagal bekerja dengan baik. ”Lemak berlebih dalam tubuh, akan memerlambat kerja kandung empedu, dan membuat lemak mengendap dan menjadi batu kandung empedu yang mematikan,” kata Arief. Kebanyakan wanita yang menggunakan pil KB mungkin tidak mengalami efek. Namun memang ada juga wanita yang mengalami menstruasi yang tidak teratur, mual, sakit kepala, atau perubahan berat badan. Masing-masing jenis pil KB mungkin memberikan efek samping yang berbeda. Beberapa efek samping yang mungkin dialami pengguna pil KB adalah: • Pendarahan (spotting). Ini dapat terjadi selama minggu pertama sampai minggu ketiga sejak penggunaan pertama pil KB atau jika anda lupa minum pil KB tersebut. Jika pendarahan semakin parah atau berlangsung lebih dari tiga hari padahal anda telah nenggunakannya selama beberapa bulan, sebaiknya segera hubungi dokter anda. • Mual. Mual sering terjadi ketika anda pertama kali mulai menggunakan pil K B , dan biasanya akan lenyap dalama beberapa hari. Hal ini biasanya jarang terjadi jika anda minum pil KB setelah makan malam atau anda makan snack sebelum tidur. • Sakit Kepala. Sakit kepala dapat terjadi karena stress, kurang tidur, infeksi sinus, atau migraine. Pil KB dapat membuat sakit kepala lebih baik atau lebih buruk. Jika dokter anda menduga sakit kepala anda disebabkan karena pil KB, ia akan membuat resep pil kontrasepsi dengan jumlah estrogen yang lebih kecil atau meminta anda menghentikan penggunaan pil KB untuk sementara waktu. • Perubahan Mood. Emosi naik dan turun dapat terjadi dan sebenarnya sangat jarang disebabkan oleh pil KB. Berolahraga dan makan makanan sehat dapat membantu disamping konsultasi dengan dokter. Biasanya dokter dapat membantu jika anda menjelaskan kondisi yang anda alami. • Payudara sakit atau membesar. Sangat jarang terjadi, payudara menjadi lebih lembek dan/atau membesar. • Perubahan berat badan. Ada w a n i t a y a n g mengalami kenaikan berat badan dan ada pula wanita yang mengalami penurunan berat badan setelah menggunakan pil KB. • Pembekuan darah. Pembekuan darah di kaki atau di paruparu merupakan efek samping serius yang sangat jarang terjadi. Jika anda tiba-tiba mengalami nyeri atau pembengkakan di kaki atau sesak napas dan nyeri dada, segera ke dokter untuk diperiksa. Jika anda pernah mengalami penggumpalan darah di kaki anda tidak boleh minum pil KB. Jika efek samping terjadi, biasanya efek tersebut ringan dan hilang dengan sendirinya dalam tiga atau empat siklus pertama. Jika anda mengalami efek samping segera hubungi dokter anda untuk mendapatkan penjelasan. Jika efek samping tersebut membuat anda tidak nyaman atau efek tersebut tidak segera hilang, dokter anda mungkin menyarankan untuk mengganti pil KB anda dengan pil KB jenis lainnya. Solusi untuk hal ini, Arief menyarankan, adalah dengan mengurangi makanan berlemak, dan menjalani hidup sehat. ”Jangan makan telalu banyak, karena akan membuat kandung empedu bekerja ekstra, kemudian merusaknya,” papar Arief. Selanjutnya, yang terpenting jika sudah terdeteksi adanya batu pada kandung empedu, segeralah periksakan diri ke rumah sakit kepercayaan Anda untuk mendapatkan perawatan segera. (*)

BACA JUGA :  Apa Sih Gejala Awal Ginjal Bermasalah? Simak Ini, Siapa Tau Kamu Alami Gejalanya
Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================