PERTAHANKAN LAUT CHINA SELATAN
BEIJING TODAY- Pemerintah Beijing akan meningkatkan pertahanan laut merÂeka, salah satunya dengan menyiagakan nuklir, terutama di wilayah Laut China SeÂlatan yang diperebutkan berbagai negara. Hal ini diungkapkan dalam dokumen perÂtahanan terbaru Negeri Tirai Bambu.
Diberitakan Reuters, dalam dokuÂmen kebijakan yang dikeluarkan Dewan Negara, kabinet pemerintahan Partai Komunis, Selasa (26/5), China berkomitÂmen meningkatkan pertahanan laut serta mengkritik “tindakan provokasi†yang diÂlakukan banyak negara lain di laut sengketa.

Dokumen ini dirilis seiring keteganÂgan yang terus meningkat antara China dengan negara-negara Asia lain yang juga mengklaim wilayah Laut China Selatan. China, salah satunya, dituduh memÂperkuat klaimnya di perairan tersebut dengan melakukan reklamasi laut.
Pemerintah Tiongkok mengecam AS setelah pesawat mata-mata Pentagon terÂlihat terbang di terumbu karang Laut ChiÂna Selatan pekan lalu. Baik AS dan China saling tuduh memprovokasi dan menyeÂbabkan ketidakstabilan di kawasan.
Akibat peristiwa pekan lalu, Tiongkok dalam dokumen terbarunya fokus pada peningkatan pertahanan udara denÂgan kekuatan militer yang lebih besar. Pertahanan nuklir
China juga akan meningkatkan perÂtahanan nuklir mereka sebagai tameng atau serangan balasan dengan mengguÂnakan roket jarak-menengah dan jauh. China adalah satu dari lima negara pemiÂlik senjata nuklir yang diatur oleh Traktar Proliferasi Nuklir. Selain China, pemilik nuklir lainnya adalah Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan Rusia.
Disebutkan militer juga akan memÂperkuat keamanan di wilayah-wilayah yang dinilai kritis dan memiliki kepentinÂgan China yang besar. Tidak disebutkan tepatnya dimana wilayah-wilayah terseÂbut.
Wilayah Laut China Selatan diklaim oleh empat negara lainnya selain China, yaitu Vietnam, Filipina, Malaysia, Taiwan dan Brunei. Wilayah ini diyakini kaya minyak dan gas serta merupakan jalur pelayaran dengan nilai perdagangan seniÂlai US$5 triliun setiap tahunnya.
Menurut Yang Yujun, juru bicara KeÂmenterian Pertahanan China, peningkaÂtan keamanan dilakukan untuk menceÂgah aksi mata-mata di Laut China Selatan. Selain itu, ujar dia, reklamasi laut adalah hak China di wilayah mereka. Yang menÂegaskan, ada beberapa negara yang ikut campur masalah di Laut China Selatan dan membesar-besarkan permasalahan. Hal ini termaktub dalam dokumen terseÂbut. “Beberapa negara sibuk mencampuÂri masalah Laut China Selatan, beberapa negara melakukan pengawasan udara dan laut serta memata-matai China,†unÂgkap dokumen itu, diduga kuat merujuk pada Amerika Serikat dan sekutunya.
(Yuska Apitya/net)