Untitled-9Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melakukan kerjasama dengan Otoritas Pengawas PerbankanTiongkok atau China Banking Regulatory Commission (CBRC) . Dengan adanya kerjasama tersebut, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengaku akan mendorong perbankan Indonesia bisa melakukan ekspansi ke Tiongkok.

Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]

Guna mendukung perbankan Indonesia berekspan­si ke Tiongkok, Muliaman mengatakan bahwa OJK telah melakukan komunikasi dengan CBRC terkait dengaan pertukaran informasi perbankan antar kedua negara. “Kita mendorong dan memberikan ke­sempatan lebih luas kepada bank-bank kita untuk ekspansi di sana, kan di sana baru ada satu, Bank Mandiri di Shanghai,” ujar Muliaman.

Dia mengungkapkan, tak hanya bank-bank pemerintah yang didorong untuk ekspansi ke Tiongkok, namun bank-bank swasta nasional yang dianggap memiliki potensi dan siap un­tuk ekspansi, juga diberikan kesempatan. Pasalnya, Tiong­kok merupakan negara yang memiliki pangsa pasar besar dengan jumlah masyarakat yang paling besar di dunia.

Tiongkok menjadi negara potensial, mengingat Indonesia dan Tiongkok telah sepakat un­tuk terus meningkatkan jumlah dan nilai perdagangan. Melihat kemampuan perbankan Indo­nesia, Muliaman menilai, bank-bank besar di Indonesia sudah memenuhi syarat. “Salah satu­nya ketentuan harus untung se­lama tiga tahun berturut-turut. Harapan saya bisa ada satu lagi tahun ini, karena syarat sudah dipenuhi beberapa tahun lalu termasuk harus untung selama tiga tahun berturut-turut itu,” tukas Muliaman.

BACA JUGA :  Bingung Mau Healing Saat Libur Lebaran? Ini Rekomendasi Cafe di Bogor yang Cozy dan Bernuansa Alam Dijamin Suka

Lebih lanjut Muliaman ma­nambahkan, pihaknya hingga saat ini telah melakukan pen­andatanganan kesepakatan kerjasama dengan beberapa otoritas pengawas perban­kan di beberapa negara selain Tiongkok untuk mendukung perluasan pasar perbankan Indonesia. Adapun beberapa negara yang sudah digandeng oleh OJK seperti Jepang dan Ko­rea Selatan. Selain itu ada juga kerjasama yang sedang dalam persiapan yaitu Singapura dan Malaysia.

Wakil Ketua CBRC, Zhou Mubing menambahkan, ker­jasama dengan Indonesia men­jadi sangat selaras mengingat tujuan industri keuangan ked­ua negara yang sama. Hal ini sejalan dengan perekonomian Indonesia yang di nilai memi­liki potensi perekonomian yang besar di kawasan. “Indonesia adalah negara ekonomi terbe­sar di kawasan, jadi apa yang menjadi tujuan Tiongkok untuk membangun ekonomi, sama dengan Indonesia, jadi ini satu hal yang saling bermanfaat,” tutupnya.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Agus Marto­wardojo juga meminta kepada perbankan untuk ekspansi ke luar negeri meskipun keun­tungan bisnis tidak menggiur­kan seperti di rumah sendiri. Ia mengakui, lebih untung buka bisnis di dalam negeri, daripada di luar. “Tapi, jika tidak buka cabang di luar neg­eri, siapa lagi yang akan men­jaga (akses keuangan) warga di luar negeri, seperti TKI,” kata Agus.

BACA JUGA :  Menu Sarapan dengan Cah Kangkung Bawang Putih yang Harum Menggugah Selera

BI juga mendukung per­bankan adalah membentuk kesepakatan bilateral ASEAN Banking Integration Frame­work (ABIF) dengan Bank Ne­gara Malaysia (BNM). Tidak hanya BI, Otoritas Jasa Keuan­gan (OJK) juga berperan aktif mendukung bank di Indone­sia untuk ekspansi. Di luar kesepakatan ABIF, OJK akan segera menyelesaikan nota kesepahaman atau memoran­dum of understanding (MoU) dengan regulator keuangan di Korea Selatan, yakni Bank of Korea (BoK) dan Financial Ser­vices Commision (FCS) sebagai upaya menjembatani bank di Indonesia yang ingin ekspansi ke negeri gingseng ini.

Sejauh ini, Bank Mandiri memilih memperluas jaringan remitansi di Hong Kong melalui kerja sama dengan The Dairy Farm Company Limited, yakni pengelola 7-Evelen untuk me­nerima setoran pengiriman uang dari masyarakat Indone­sia di Hong Kong. Abdul Rach­man, Direktur Konsumer Bank Mandiri, mengatakan, ker­jasama ini untuk memudahkan masyarakat Indonesia di luar negeri yang ingin mengirimkan uang kesini.

Kerjasama ini akan meman­faatkan 900 gerai 7-Eleven yang di Hong Kong, sehingga sekitar 150.000 buruh migran Indonesia dapat mengirimkan uang melalui outlet yang terse­dia tanpa perlu antri di kantor bank. “Pengirim cukupmenun­jukkan kartu pembayaran yang diterbitkan dan diperoleh dari Bank Mandiri di seluruh gerai 7-Eleven di Hong Kong,” kata Rachman. (NRC)

============================================================
============================================================
============================================================