LAMONGAN, Today – Manajemen Persela Lamongan memastikan bahwa mereka menghentikan seluruh aktiviÂtasnya di dunia sepakbola.
Keputusan ini diambil karena kondisi sepakbola Indonesia yang tenÂgah diselimuti awan gelap.
Manajemen Persela menegaskan bahÂwa status tim berjuluk Laskar Joko Tingkir ini vakum hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Skuat kebanggaan LA Mania ini telah diliburkan sejak 21 Mei lalu.
“Setelah turnamen yang digagas PT Liga Indonesia batal digelar, kami langsung meliburkan tim. Jadi, boleh dibilang seluruh aktivitas kami berÂhenti. Termasuk usia muda,†kata Arief Bachtiar, media officer Persela.
Arif menÂgatakan manajeÂmen juga belum memiliki rencana apapun terkait potensi peseÂpakbola di Lamongan.
“Selain itu, kami juga belum memÂbentuk tim Persela U-21. Kan jadwal kompetisi U-21 saat itu juga tidak ada kejelasan,†tutup Arief.
Terkait pemain, Asisiten Pelatih Persela, Didik Ludiyanto mengaku beÂlum mengetahui secara pasti bagaimaÂna status para pemainnya.
Didik menceritakan, saat kompetiÂsi Indonesia Super League (ISL) dihenÂtikan, kontrak pemain tetap berlanjut, dengan rasionalisasi gaji pemain.
Kesepakatan itu, dengan asumsi PT Liga Indonesia menggelar turnamen pra musim, sebelum akhirnya dibatalkan juga. “Kalau sekarang saya belum tahu bagaimana status pemain,†beber Didik.
Tak hanya itu, ia menilai para peÂmain pemain diperbolehkan untuk pindah klub. Utamanya bagi pemain asing. “Harusnya otomatis kontrak pemain juga sudah usai. Pemain pun boleh pindah ke klub lain,” beber Didik.
Namun tiga pemain asing, yakni Pedro Javier, Balsa BoÂzovic dan David Pagbe ternyata masih bertahan di Indonesia. “Pemain asing masih di sini. BeÂlum ada yang memberi informasi mau ke liga lain,†tambah Didik.
Sedangkan untuk pemain lokal, kans mereka untuk pindah klub diÂanggap lebih berat. Karena kompetisi tidak ada, sehingga transfer pemain pun juga tidak berlaku.
“Kalau disanksi, pemain Indonesia tiÂdak bisa mendapat ITC jika mau bermain ke luar negeri,†tutup Didik.
(Imam/net)