NEGERI ini sedang menghadapi masalah serius. Yakni kian menipisnya kepercayaan dunia usaha terhaÂdap pemerintah. KriÂsis kepercayaan ini mulai tampak ketika pemerintahan Presiden Joko Widodo gaÂgal memenuhi haraÂpan publik termasuk para pengusaha yang begitu tinggi tentang Indonesia yang lebih baik seperti yang dijanÂjikan dalam kampanye pilpres.
Masih hangat dalam ingatan publik apa yang disampaikan Jokowi dalam kampanye. Indonesia hebat yang tampaknya sangat muÂdah diwujudkan Jokowi karena media telah menciptakan Jokowi sebagai manusia baik yang sedang bekerja untuk rakyat. Seorang cendekiawan sekelas Dr Anies Baswedan membela Jokowi dari setiap kritik yang meÂlemahkan mantan Walikota Solo ini dengan mantra ini: ”Biarkan orang baik ini bekerja dengan tenang.”
Janji politik memang tak mudah diwuÂjudkan. Satu janji saja, misalnya tentang stabilitas ekonomi dan kepastian berusaha, hingga saat ini belum ketemu jawabanÂnya. Saat ini setelah Jokowi-Kalla hamÂpir setahun memimpin bangsa ini, ekonomi justru cenderung melemah. Pengusaha lebih percaya simpan dolar ketimbang rupiah. Krisis kepercayaan ini tampaknya akan membuat situasi kian sulit.
ata para bijak: “Orang berakal adalah orang yang mengetahui tentang banyak hal, orang cerdas adalah orang yang mengetahui tenÂtang manusia.” Jadi orang yang tidak mau tahu banyak hal dan tidak mau tahu tentang manusia adalah orang yang tak cerdas dan bahkan tak beÂrakal.
Belajarlah dan mengajilah untuk mengetahui banyak hal yang berkaiÂtan dengan kehidupan keberagaÂmaan kita dan kemudian tingkatkanÂlah untuk menjadi keyakinan yang lurus menuju jalan keselamatan dan kedamaian hakiki.
Jangan lupa kenalilah manusia dengan segala tabiaatnya setelah kita mengetahui diri kita sendiri denÂgan segala potensi, kelebihan dan kekurangan kita. Tak banyak orang memiliki kesadaran akan pentingÂnya ilmu tentang diri dan ilmu tenÂtang manusia. Karena itulah maka selalu saja lahir konflik yang dimulai dari dirinya sendiri untuk kemudian menjadi memantik konflik kemanuÂsian dalam radius yang lebih luas.
Sore ini adalah kajian tentang DIRI di Kajian Ramadlan ponpes Kota Alif Laam Miim, dan secara khusus akan menjadi tema sentral pada Kajian Ramadlan tanggal 24-25 Juni ini. Parenting dan Penanaman Keimanan pada Anak akan menjadi bagian inti pada tanggal tersebut. Masih ada tempat untuk bergabung. Mari berpacu dalam pembenahan diri. Salam, AIM@ponpes kota Alif Laam Miim Surabayai krisis keÂpercayaan dunia usaha terhadap pemerintah. (*)