Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang membentang sekitar 116.75 Km, dipastikan bisa digunakan untuk mudik lebaran. Tol yang diresmikan Presiden Joko Widodo itu, sangat membantu mempersÂingkat jarak tempuh pemudik. Seperti apa kondisinya saat ini?
Oleh : Yuska Apitya Aji
TOL Cipali menjadi primaÂdona baru para pemudik. ‘’Arus lalu lintas pemudik di kawasan ini diprediksi akan mencapai punÂcaknya pada H-5 lebÂaran,†terang Wakil DiÂrektur Utama PT Lintas Marga Sedaya yang menÂgelola Tol Cipali, Hudaya Aryanto, Senin (29/6/2015).
Namun, sejak H-7 arus lalu lintas hingga H-1 pun diprediksi Tol Cipali raÂmai. Pihak pengelola tol Cipali sudah menyÂiapkan dan menata tol, mulai dari ramÂbu, marka jalan, penerangan, hingga rest area. “Di rest area Tol Cipali yang dasar suÂdah tersedia, untuk salat, tempat makan, dan toilet sudah ada,†jelas Hudaya.
Biaya yang harus dibayar maÂsuk tol ini, mobil kecil sekitar Rp 96.000 dan mobil besar Rp 286 ribu. Rencananya H-5 hingga H+5 lebaran ada diskon 25 persen. “Bagi pengendara yang lelah di tol sepanÂjang 116 Km ini silakan istirahat di rest area. Jangan memaksakan diri,†tutup dia.
Menhub Ignasius Jonan juga sudah menjajal Tol Cipali ini, kemaÂrin. Jonan punya beberapa catatan setelah melintas di Tol Cipali. “Saya pikir kalau kesiapan ya siap ya, kalau kurang tanda itu ya mungÂkin tanda hati-hati. Terus tanda supaya tidak melebihi kecepatan yang diizinkan, sebenarnya tol kan minimum 60-100 Km/jam,†jelas Jonan di sela-sela kunjungan di Tol Cipali, Senin (29/6/2015). “Saya sih sarankan kejasama dengan KorlanÂtas supaya ada pengawasan mobil patroli poilsi di jalur ini, terutama di malam hari sampai subuh kalau nanti operasi lebaran,†tambah dia.
Menurut Jonan juga, soal kondisi jalan bergantung pada siÂfat tanahnya saja. Sejauh ini tidak ada masalah. “Rambunya sudah cukup sih, hanya tanda misal haÂrus hati-hati. Kan kalau kita lihat Tol Cikampek arah Bandung dari Jakarta, ditambah rambunya hati-hati dan sebagainya. Ini mustinya bisa lebih cepat,†tutur dia. “KaÂlau marka jalan sejauh saya lihat oke, hanya saya sarankan titik yang ada kecelakaan dilihat lagi baiknya bagaimana,†tegas dia.Untuk penerangan jalan, Jonan menyampaikan, sebenarnya ada aturannya yakni hanya simpang susun, dan misalnya pintu tol dan sebagainya. “Kalau sepanjang tol dikasih lampu saya kira nggak. NanÂti saya akan beri tahu menteri PU. Besok pagi pukul 09.00 rapat (denÂgan MenPU-red) dan 13 gubernur,†tegas Jonan.
Lalu apa saran dia bagi pengÂguna tol? “Kalau pesan saya karena jalan tolnya panjang sekali dan banÂyak yang lurus, sebaiknya hati-hati tidak lengah dan kalau mengantuk usahakan berhenti,†tutup dia.
Memantik Mitos
Ada legenda Batu Bleneng di pinggir Tol Cipali. Batu berukuran lebih dari dua meter itu tampak mencolok di pinggir tol. Bila melinÂtas dari arah Jakarta ke Cirebon batu itu ada di sebelah kanan, di Km 182.
Urusan batu ini banyak dikait-kaitkan dengan hal mistis. Ada-ada saja memang. Bahkan ada yang menaruh sesajen di dekat batu itu. Batu itu bagi sejumlah orang di Desa Walahar, Cirebon memang dianggap batu keramat.
Namun pihak tol Cipali sepÂerti disampaikan Wakil Dirut PT Lintas Marga Hudaya Arianto, Senin (29/6/2015), menepis ada kaitan antar batu dan kecelakaan yang gencar terjadi. Menurut Hudaya, kecelakaan yang terjadi karena fakÂtor manusia. Bukan karena ada misÂtis batu Bleneng. “Rambu dan marÂka jalan sudah terpasang semua. Sarana dan prasarana jalan aman dan nyaman bagi pemudik. Lampu juga sudah sesuai regulasi jalan tol antara kota,†jelas Hudaya.
Ruas jalan sepanjang 116 Km ini, menurut Hudaya, dilengkapi dengan rest area. Jadi, bila pengeÂmudi lelah atau mengantuk segera saja masuk ke rest area. Jangan dipaksakan mengemudi yang bisa berakibat fatal kecelakaan. “Rest area ada di Km 86, 102, 130, dan 164 di kanan dan kiri. Untuk mudik ini, untuk soal masjid dan toilet suÂdah siap,†terang Hudaya.
Jalan tol kondisinya baik, tapi harus diimbangi dengan pengemudi yang disiplin, kalau merasa lelah atau mengantuk jangan dipaksa. IstiÂrahat sejenak. “Nggak ada urusan mistis, itu batu kita tidak pindahkan karena memang tidak mengganggu jalan. Kita sudah perkuat juga, jadi nggak mungkin geser,†urai Hudaya.