Kesibukan sebagai pemimpin di Pengadilan Negeri Cibinong tidak membuat Diah Sulastri Dewi melupaÂkan kodratnya sebagi istri dan ibu bagi kedua anaknya. Memasak dan menyiapkan makanan untuk santap sahur pun selalu ia sempatkan bagi suami dan buah hati tercinta.
OLEH : RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]
MESKI memiliki anak-anak yang telah beranjak dewasa dan bahkan telah memiliki satu cucu ini tidak menjadikan alasan untuk menyerÂahkan segala urusan pada asisten rumah tangga.
Apa saja sih tips Dewi dalam membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan seÂlama ramadan ini? Juga bagaimana ia bisa tetap fit dan semangat dalam berpuasa?
Apa makna puasa bagi Anda?
Jawab: Bisa meningkatkan disiplin diri dan meningkatkan ibadah kepada Allah SWT yang akan berdampak pada kinerja. Karena saya Kepala PN, jadi kinerja yang dimaksud ialah dalam hal pelayanan publik.
Hikmah apa yang bisa Anda ambil dari menÂjalankan ibadah puasa?
Jawab: Bisa lebih mengendalikan diri dari segala macam godaan. Yang paling penting, saya bisa merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang yang tidak seberuntung saya. MerÂasakan bagaimana lapar, haus dan banyak lagi. Saya yakin, dalam setiap rukun Islam itu pasti maksud yang baik.
Bagaimana Anda membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga dalam bulan ramadan?
Jawab: Kebetulan, anak-anak saya sudah besar. Anak yang pertama juga sudah berkeluÂarga. Jadi mereka tidak terlalu rewel kalau saya sibuk kerja.
Lagipula sekarang suami juga sudah penÂsiun, jadi kebutuhannya juga sudah tidak terÂlalu banyak. Yang penting itu komunikasi tidak boleh putus. Kapanpun dimanapun saya pasti sempatkan menghubungi suami dan anak-anak. Kalau untuk pekerjaaan ya saya nikmati saja. Semakin dinikmati semakin tidak terasa kok hehehe.
Menu wajib apa yang selalu ada setiap sahur dan berbuka?
Jawab: Sambal Terasi! Hahaha… itu harus ada kalau sahur. Sayur yang berkuah-kuah gitu juga harus ada. Kan supaya selama puasa juga tetap segar. Kalau lauknya sih ya variatif ya ganti-ganti. Kalau suami saya suka ikan goreng.
Tapi kalau untuk berbuka, tidak ada spÂesial, karena saya juga kadang pulang kerumah sudah malam dan anak-anak saya juga sibuk kuliah dan kerja juga.
Apa hal istimewa yang Anda rasakan dalam puasa tahun ini?
Jawab: Tahun lalu saya masih menjabat Wakil Kepala PN Cibinong. Kalau tahun ini, Alhamdulillah sudah menjadi Kepala. Untuk sesuatu yang sangat istimewa sepertinya tidak ada ya. Ini kan kewajiban yang harus dijalani umat muslim. Sekarang pengajian rutin di PN juga makin ditingkatkan.
Karena kami kan sebagai pelayan pubÂlik terutama dalam memberi keadilan bagi masyarakat. Jadi pengajian itu dilakukan supaya kami bisa memberi pelayanan sebaik-baiknya.
Dimana tempat ngabuburit favorit bersama keluarga?
Jawab: Kalau kebetulan sedang lengkap kumpul, kami biasanya pergi keluar mencari restoran yang ada saungnya dan bisa memancÂing. Suami saya seneng juga tuh mancing ikan terus langsung digoreng. Jadi benar-benar fresh.
Sebagai pengadil, adakah kasus yang memÂbuat Anda sangat kesulitan dalam memberi vonis?
Jawab: Ada! Beberapa kali. Pernah saya mengadili buruh dan pihak perusahaannya. Saya benar-benar kesulitan karena saya meÂmikirkan nasib si buruh juga. Karena prinsipnÂya, memenjarakan seseorang adalah solusi terakhir. Makanya setiap sebelum memimpin sidang, saya Sholat Istiqoroh dulu supaya menÂdapat petunjuk dari Allah SWT dalam memberiÂkan putusan seadil-adilnya.
Sebagai pimpinan, apa yang paling Anda teÂkankan di PN Cibinong ini?
Jawab: Disiplin dan rasa kekeluargaan. Saya belajar itu dari ibu saya yang memang orangnÂya tegas. Dan itu juga yang saya terapkan disini.
Karena dengan disiplin, kita dapat meninÂgkatkan kinerja, pelayanan dan kepercayaan publik. Sementara rasa kekeluargaan bisa terÂcermin saat saya mengadakan buka puasa berÂsama keluarga besar PN kemarin yang sangat semarak dengan mengundang anak yatim ikut ikut merasakan semarak ramadan. (*)
BIODATA
NAMA : HJ DIAH SULASTRI DEWI, SH, MH
TTL : MEDAN 2 APRIL 1061
JABATAN : KEPALA PENGADILAN NEGERI
CIBINONG
SUAMI : HAZUARDI, SE
ANAK : 1. SUHADI PUTRA WIJAYA (30)
2. AYU WIDYA SUHARTI (28)
3. MUHAMMAD REZA WINATA