Annisa-Hasanah-(2)-JANGAN-dicroppingPELAKSANAAN pesantren kilat (sanat) istimewa digelar sebagai bagian dari pembentukan generasi Qur’ani. Berbagai permainan cerdas yang menyeimbangkan Iptek dan Imtaq dilakukan. Ratusan anak, termasuk siswa berprestasi Internasional, ikut lebur dalam keceriaan.

Oleh: RISKA NURAMALIA/AKA BOGOR
[email protected]

Mengisi bulan Ramadhan 1436 H Forum Informasi Komunikasi Remaja Islam (FIKRI Al-Muslimum) menggelar Sanlat di Masjid Al- Muslimun, Komplek Indraprata, Jl. Kresna Raya No. 16, Bumi Indraprasta, Bogor. Acara berlangsung selama 4 hari sejak Kamis (02/07/2015) hingga Minggu (05/07/2015), kemarin. Kegiatan yang bertemakan “Mencetak Generasi Qurani” ini diikuti oleh para siswa dan siswi yang duduk di bangku SD hingga SMP.

Dana Mulya Salam, Ketua Pelaksana Sanlat Ceria Al-Muslimun 1436 H mengungkapkan kegiatan ini dimaksudkan untuk mencetak generasi-generasi muda yang memegang teguh Al-Quran. “Disini kami ingin menanamkan sejak dini bahwa dalam menjalani hidup bukan hanya iptek yang perlu ditingkatkan, akan lebih baik jika iptek dan imtaq berimbang dan tetap dipegang teguh”, ujar pria kelahiran 1994 ini.

Berawal dari perkumpulan remaja muslim yang sering mengadakan berbagai kegiatan bersama, tahun 2007 diadakanlah Sanlat Ceria Al-Muslimun untuk pertama kalinya. Sanlat Ceria telah menjadi kegiatan yang dinantikan anak-anak di sekitar Indraprasta untuk mengisi hari libur pada bulan Ramadhan berlangsung. Kegiatan yang dinilai positif ini mendapat apresiasi yang tinggi dari warga sekitar Indraprasta ini.

Kegiatan tahun ini dirancang cukup berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun lalu pendidikan akhlak dilaksanakan dengan bentuk ceramah, kini diubah dalam bentuk mentoring dengan kelompok kecil. Sanlat Ceria menjadi lebih menarik dengan adanya berbagai lomba seperti lomba adzan, dai, mewarnai, LCT, dan Hafidz Quran. Untuk meningkatkan kerakraban dari peserta diadakan pula kegiatan permainan monopoli raksasa dari Ecofunpoly serta Outbond Ceria di seputaran Masjid Al-Muslimun.

Permainan Ecofunpoly sangat menarik dan edukatif. Berawal dari kondisi dan kebiasan buruk membuang sampah sembarangan, terutama di angkutan umum, membuat seorang wanita yang akrab disapa Annisa ini menciptakan permainan bernilai edukasi lingkungan. Kesukaannya dengan permainan monopoly menginspirasi Annisa untuk menciptakan monopoly raksasa versi lingkungan atau yang lebih dikenal dengan sebutan Ecofunpoly. Annisa yang dibantu oleh rekannya bernama Namira, menciptakan Ecofunpoly raksasa sebagai games keluarga yang mengasikan.

Permainan ini hampir sama dengan monopoly biasa, yang unik adalah perintah dari kartu dalam permainan ini yang dapat membuat aktif pemainnya. Perintah tersebut dapat berupa membuang sampai pada lingkungan sekitar, dan masih banyak lagi. Hal menarik dari ecofunpoly adalah monopoly raksasanya yang menggunakan manusia itu sendiri sebagai bidak dari permainan.

Permainan yang sudah ada sejak tahun 2009 ini dapat dimainkan oleh anak-anak usian 9 tahun keatas. Annisa memaparkan akan terus menjual produk buatannya ini secara luas. “Di waktu mendatang direncanakan akan dibuat Ecofunpoly dalam berbagai versi yang Indonesia banget seperti Ecocity dan Taman Nasional” ungkap Annisa.

Hari akhir kegiatana diadakan pula tabligh akbar untuk Peserta Sanlat dan warga Indraprasta. Dalam tabligh akbar dihadirkan Hafidz cilik Muhammad Alvin Fismansyah, pemenang Hafidz Indonesia serta adiknya Alfina Gina Imania. Untuk meningkatkan semangat dalam iptek tidak lupa hadir pula Muhammad Ardiansyah Nugraha sebagai siswa berprestasi tingkat Internasional. Sanlat Ceria almuslimun tahun ini diikuti oleh 120 orang peserta. Jumlah ini mengalami p e n i n g k a t a n sebanyak 20% dari tahun lalu yang hanya 100 orang. Peserta sanlat ini berasar dari 3 RW yaitu RW 13,14, dan 15 k e l u r a h a n Bantarjati. Untuk kedepannya diharapkan kegitan sanlat ceria dapat dilaksanakan dalam cakupan yang lebih besar lagi.

(Rifky Setiadi)

============================================================
============================================================
============================================================

1 KOMENTAR

  1. Assalamualaikum wr wb..
    Saya senang apabila ada permainan dalam mengarahkan pelajaran yg dapat Cepat menyerap keotak anak-anak, tapi bermain dengan dadu Saya masih bingung dan takut….
    Karena anak saja sudah bertanya-tanya antara halal Dan Haram…
    Apakah permainan memakai dadu itu tidak memperkenalkan dari dini cara bermain menggunakan alat-alat Judi.?
    Saya mencoba membuka di http://www.rumahfiqih.com/x.php?id=1395854866&=hukum-main-game-monopoli-dan-ular-tangga-haramkah.htm
    Saya hanya ingin bertukar fikiran tidak ada niat apa-APA hanya Untuk pembelajaran Dan demi masa depan anak-anak Saya Untuk menjadi seorang Islam.
    Demikian pertanyaan saya dan keinginan tahu Saya.

    Wassalamualikum wr wb.
    Ferry Yulianto