JAKARTA, Today – PerusaÂhaan pembiayaan semakin fleksibel dalam mencari sumÂber dana. Makin hari, piliÂhan pendanaan multifinance makin beragam. Lihat saja, pinjaman bank dalam negeri multifinance pernah mencaÂpai Rp 137,74 triliun pada 2013. Pendanaan bank dalam negeri mencapai 34,40 persen dari total pendanaan.
Pada akhir 2014, pinjaman bank dalam negeri turun menÂjadi Rp 135,88 triliun. Porsi pinjaman bank pun melorot menjadi 32,32 persen . Porsi pinjaman bank dalam negeri turun lagi menjadi 30,54% pada akhir Mei 2015.
Tapi secara total, pinjaÂman bank dalam dan luar negeri malah meningkat dari tahun ke tahun. Pada akhir 2013, porsi pinjaman bank dalam dan luar negeri menÂcapai 56,37 persen dari total kebutuhan pendanaan. Porsi ini meningkat menjadi 57,12 persen pada Mei 2015, terÂdongkrak oleh pinjaman bank dari luar negeri.
Meski terus menurun, pinÂjaman perbankan masih merÂupakan sumber dana mayoriÂtas multifinance. BII Finance misalnya. Porsi pinjaman perÂbankan mencapai 70 persen dari total kebutuhan dana. Barulah sisanya 30 persen beÂrasal dari pasar modal.
Alexander, Direktur Utama BII Finance menyebut, mayÂoritas pendanaan berasal dari PT Bank Internasional IndoÂnesia (BII) yang menjadi induk usaha dari BII Finance. “Kami menahan diri untuk menerbitÂkan surat utang dalam situasi perekonomian saat ini,†kata Alexander.
Di sisi lain sebanyak 100 persen pendanaan Batavia Prosperindo Multifinance berasal dari bank. Indah Mulyawan, Direktur Batavia Prosperindo Multifinance menyebut, dari target pembiÂayaan semester dua sebesar Rp 400 miliar sampai Rp 500 miliar, sumber dananya berasÂal dari perbankan. Ia mengaÂtakan, obligasi belum menjadi pilihan sumber pendanaan tahun ini.
PT Andalan Finance InÂdonesia pun baru menerima kucuran pinjaman dari enam bank senilai Rp 980 miliar. Pendanaan bank menyokong 72 persen dari total target pembiayaan Andalan di 2015.
Dengan pinjaman baru ini, Andalan Finance menÂgantongi dana Rp 2,6 triliun untuk pembiayaan, tinggal selangkah dari kebutuhan dana Rp 3,7 triliun tahun ini. “Porsi pendanaan kami 100% dari perbankan. Kami akan lihat situasi terlebih dulu unÂtuk masuk ke pasar modal. Kalau tahun depan ekonomi kondusif, mungkin akan kami jajaki,†kata Sebastianus H Budi, Direktur Utama Andalan Finance.
(Adil | net)