BRUSSELS TODAY – Para peÂmimpin zona euro mencapai kesÂepakatan dengan Yunani pada Senin (13/7/2015) setelah berdiskusi alot seÂmalaman di Brussels, Belgia, terkait negosiasi dana talangan yang dapat menyelamatkan Yunani dari kebangÂkrutan dan mempertahankan negara itu di zona euro.
“KTT Euro telah mencapai kesÂepakatan dengan suara bulat. Semua siap untuk menerapkan program Mekanisme Stabilitas Eropa (ESM) untuk Yunani dengan reformasi yang serius dan dukungan keuangan,†cuit Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk melalui akun Twitter miliknya, dikutip dari Reuters, Senin (13/7).
Meskipun demikian, kondisi sulit yang diterapkan para kreditor Eropa pimpinan Jerman dinilai dapat menÂjatuhkan pemerintahan sayap kiri Perdana Menteri Alexis Tsipras dan menyebabkan protes besar-besaran di Yunani, karena rakyat Yunani telah memilih “tidak†untuk syarat dana talangan yang ketat dari Eropa.

Para pejabat Uni Eropa meÂnyatakan bahwa Tsipras akhirnya menyetujui penjualan aset Yunani untuk membayar utang. Namun, hingga berita ini ditulis, belum dikÂetahui aset apa yang akan dijual.
Pemimpin Yunani menurunkan resistensinya terhadap paket dana talangan sebesar 86 miliar euro dari Dana Moneter Internasional atau IMF. Kanselir Jerman, Angela Merkel menilai langkah ini merupakan tinÂdakan penting untuk memenangkan dukungan parlemen di Berlin.
Terkait hal ini, Menteri TenaÂga Kerja Panos Skourletis meÂnyatakan Tsipras akan sulit untuk menyakinkan Partai Syriza terkait keputusan ini. Skourletis menilai keputusan ini dapat berujung pada diÂgelarnya pemilihan umum tahun ini. Perundingan yang alot
Perundingan antar menteri keuangan zona euro berlangsung alot hingga melewati tengah malam di Brussels. Sebagian besar pejabat bahkan diperbolehkan beristiraÂhat dan meregangkan otot sejenak, meskipun perwakilan dari Jerman, Perancis dan Yunani tetap melanjutÂkan pertemua secara pribadi.
Tsipras kini harus dapat menyaÂkinkan 18 menteri keuangan Eropa untuk mengeluarkan dana talangan yang dapat mencegah kebangkutan Yunani, dan memulai negosiasi pinÂjaman tiga tahun.
Pasalnya, jika KTT ini gagal, Yunani akan terperosok dalam keÂbangrutan dan terpaksa keluar dari zona euro dan harus mencetak mata uangnya sendiri.
KTT ini menyimpulkan bahwa sebanyak enam syarat dana talangan, termasuk pemotongan belanja negÂara, kenaikan pajak dan reformasi pensiun harus ditetapkan paling lamÂbat pada Rabu (15/7) malam. Seluruh paket dana talangan ini harus disahÂkan oleh parlemen sehingga pembiÂcaraan dapat segera dilakukan.
Setibanya di Brussels pada Ahad (12/7/2015), Tsipras berharap “komÂpromi lainnya yang jujur†dapat terÂjadi untuk menjaga Eropa tetap berÂsatu. Namun, Tsipras telah membuat marah para kreditor Eropa karena menolak tawaran dana talangan mereka di bulan Juni lalu, dan mengÂgelar referendum yang berujung pada penolakan persyaratan.
Sementara Kanselir Jerman, Angela Merkel, memperingatkan bahwa dia akan berupaya menerapÂkan syarat yang lebih sulit, terlepas dari desakan warga Jerman unÂtuk memberikan dana talangan yang lebih besar kepada Yunani. Dana pinjaman jangka pendek
Jika Yunani memenuhi perÂsyaratan yang diajukan Eropa, parleÂmen Jerman akan mengadakan rapat pada Kamis (16/7) untuk memberiÂkan mandat kepada Merkel dan MenÂteri Keuangan, Wolfgang Schaeuble, untuk membuka pembicaraan tenÂtang dana pinjaman baru berjangka pendek. Setelah itu, menteri keuanÂgan Eurogroup secara resmi dapat meluncurkan negosiasi.
Diperkirakan, syarat yang palÂing berat untuk dijalankan Tsipras adalah menerima desakan Jerman untuk privatisasi aset Yunani seniÂlai 50 miliar euro untuk membayar utang.
Pakar dari Uni Eropa dan IMF mengevaluasi aset Yunani yang saat ini dialokasikan untuk privatisasi bernilai 7 miliar euro.
Syarat ini, menurut pejabat yang enggan disebutkan namanya, sama saja seperti mengubah Yunani menÂjadi “negara yang dikendalikan oleh Jerman†dan menghina kedaulatan Yunani.
Sementara itu, Tsipras menuntut komitmen kuat dari para kreditor unÂtuk merestrukturisasi utang Yunani untuk dan membuatnya berkelanÂjutan dalam jangka menengah. Ini bisa menjadi satu-satunya harapan Tsipras untuk mendapat dukungan kembali dari rakyat Yunani.
(Yuska Apitya/net)