GEMPA berkekuatan 6,3 SR yang berpusat di Kabupaten Malang membuat panik warga. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang belum mendapatkan laporan kerusakan akibat gempa ini.
YUSKA APITYA
[email protected]
Belum ada info kerusakan, kami masih melakukan kroscek di beberapa tiÂtik,†ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Hafie Lutfi, Minggu (26/8/2015).
Hafie mengungkapkan, masyarakat tetap dihimbau untuk waspada terkait terjadinya gempa ini. PihaknÂya tengah merekam wilayah terdekat dari pusat gempa untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan. “Kami masih pantau kecamatan terdekat dari pusat gempa,†ungkap Hafie.
Dari Badan Meteorologi, KlimaÂtologi dan Geofisika, gempa dilaporÂkan sebesar 6,3 SR pada Minggu (27/7/2015) pada pukul 14.05 WIB. Pusat gempa berada 150 km Barat Daya Kabupaten Malang yaitu di lauÂtan dan tidak berpotensi tsunami.
Gempa 6,3 Skala Richter (SR) mengguncang Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Minggu (27/7/2015) pukul 14.05 WIB. Gempa ini dirasakan hingga Jawa Tengah dan Yogyakarta. “Gempa terasa lagi di YogÂyakarta, namun kali ini lebih sebenÂtar, sesaat dibandingkan kemarin (gempa 5,7 yang berpusat di Ciamis pada Sabtu subuh-red). Gempa diraÂsakan sekitar pukul 14.05 WIB. Lebih sesaat dibanding kemarin, kali ini 2-3 detik,†jelas salah satu warga.
Agung Panca Sulistyono, warga Purworejo, Jawa Tengah, mengaku, ia merasakan gempa sekitar 2-3 detik. “Gempa kemarin pagi dari Ciamis itu lebih lama, 15 detik terus berhenti. Kali ini sekitar 2-3 detik,†jelas Agus.
Dari Badan Meteorologi, KlimaÂtologi dan Geofisika (BMKG) gempa dilaporkan sebesar 6,3 SR pada Minggu (27/7/2015) pada pukul 14.05 WIB. Pusat gempa berada di lautan, 150 km Barat Daya Kabupaten MaÂlang, dan tidak berpotensi tsunami.
Gempa 6,3 Skala Richter (SR) yang mengguncang Kabupaten MaÂlang, Jawa Timur ternyata dirasakan kuat oleh warga Kotamadya Malang. Warga Kota Malang sempat berhamÂburan keluar rumah.
Yenny, yang sedang berada di Pati, Jawa Tengah mendapatkan telÂepon dari sang adik yang sedang beÂrada di kawasan Madyopuro, KotamÂadya Malang. “Adik saya baru saja telepon, gempanya terasa, sampai pada keluar rumah,†jelas Yenny.
Menurut Yenny, adiknya sedang menonton televisi saat gempa yang mengguncang Kabupaten Malang itu terjadi. “Katanya sampai dua kali getÂaran, langsung pada berhamburan keluar,†imbuh Yenny.
BNPB menambahkan guncanÂgan gempa di Malang dirasakan seÂdang hingga kuat oleh masyarakat di sepanjang pesisir selatan Jawa Timur, mulai dari Pacitan, Trenggalek, TuÂlungagung, Blitar, Lumajang, Jember dan Banyuwangi. Bahkan gempa diÂrasakan di Yogyakarta, Jawa Tengah dan Bali.
Sedangkan menurut geolog Rovicky Dwi Putrohari yang diÂwawancara pada 4 Mei 2015, pernah mengutarakan yang perlu diwaspaÂdai adalah wilayah seismic gap atau kawasan sepi gempa di sebelah barat lepas pantai Pangandaran dan sebelah barat lepas pantai Sumatera.
Di sebelah barat lepas pantai Pangandaran, imbuhnya, selama ini ada seismic gap atau wilayah yang sepi gempa yang perlu diwaspadai pelepasan energinya bisa berpotensi mencapai di atas 8 SR. Apa yang diÂnamakan megathrust, imbuhnya, adalah di wilayah sepi gempa itu.
Satu lagi titik yang perlu diwasÂpadai adalah di lepas pantai barat Sumatera. Sebelumnya, para geolog dan pakar gempa memprediksi akan terjadi gempa besar di wilayah SiÂberut, Mentawai, Sumbar.
Namun, ilmu kegempaan hingÂga kini hanya bisa memperkirakan wilayah terjadinya gempa, bukan waktunya. Sehingga kapan gempa itu akan muncul, tidak bisa diketaÂhui.
(net)