JAKARTA, TODAY — PerÂtalite, bahan bakar minyak (BBM) produksi terbaru PT PertamÂina, ternyata makin laris-manis. Untuk memenuhi permitaan pasar yang naik setiap hari, Pertamina akan menambah pasokan Pertalite, tanpa mengurangi kuota Premium.
“Tambahan pasokan Pertalite disesuaiÂkan dengan perkembangan. Saat ini baru diluncurkan, kita lihat evaluasinya. Tapi seÂjauh ini tanggapan pasar cukup bagus,†kata Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Sutjipto di KementÂerian BUMN Jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta, Senin (27/7/2015).
Mantan Dirut Semen IndoneÂsia itu menjelaskan, evaluasi akan dilakukan berdasarkan pasokan selama dua bulan ke depan. “SekaÂrang kan baru 101 SPBU yang dipaÂsok Pertalite. Kalau memang perÂmintaan melonjak maka kita siap tambah. Kami pastikan pasokan Pertalite tidak akan mengurangi kuota bahan bahan bakar jenis Premium,†tegasnya.

Pertamina secara resmi meÂluncurkan Pertalite berkadar okÂtan RON 90 ke pasar mulai Jumat (24/7/2015) yang tersebar di kota-kota besar seperti Jakarta, BandÂung, dan Surabaya, termasuk di wilayah-wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Dwi mengakui respons maÂsyarakat terhadap BBM jenis baru tersebut cukup baik. “Ini kan baru tes pasar. Kita baru luncurkan tentu kita lihat evaluasinya. Tapi sejauh ini tanggapan pasar cukup bagus,†ujar Dwi.
Sementara itu, Vice President Communication PT Pertamina, Wianda Pusponegoro mengatakan respons pasar cukup tinggi hampir di semua wilayah, seperti di DKI Jakarta mencapai 88,9 persen. Ia mencontohkan, di SPBU Abdul Muis, Jakarta umumnya Pertalite dikonsumsi oleh sepeda motor. Sementara kendaraan roda empat umumnya mengisi Pertalite di atas 20 liter.
Terkait adanya permintaan dari sejumlah daerah agar pasoÂkan Pertalite diperluas ke wilayah lainnya, Wianda menuturkan, akan dipenuhi dalam beberapa waktu ke depan. Tetapi harus meÂnyesuaikan persediaan Pertalite di Plumpang, Jakarta.
“Kita siap gelontorkan di daeÂrah lain. Tapi kita mau fokus dulu untuk 101 SPBU itu dulu. Jangan sampai permintaan tinggi tetapi kita tidak bisa memenuhinya,†ujar Wianda. Ia menjelaskan, perÂluasan “roll up†ke daerah lain menjadi target Pertamina.
“Jika semua lancar dari sisi penerimaan, dari sisi logistik dan distribusi sesuai rencana, maka mudah-mudahan akhir 2015 bisa “roll up†ke daerah lain,†ujarnya.
Banyak pihak bertanya, apakÂah kendaraannya cocok dengan bahan bakar yang saat ini diÂjual dengan banderol promosi Rp8.400 per liter tersebut.
Menanggapi hal tersebut, PT Yamaha Indonesia Motor ManufacÂturing (YIMM) menyatakan bahwa produknya aman jika menenggak bensin Pertalite. â€Semua motor produksi Yamaha Indonesia cocok menggunakan Pertalite, termasuk yang berteknologi Blue Core. ApaÂlagi dengan teknologi Blue Core, sinkron dengan kelebihan Pertalite seperti oktan tinggi, pembakaran efisien,†kata Mohammad Masykur, Asisstant General Manager (GM) Marketing PT YIMM dalam keteranÂgan resminya, Senin(27/7/2015).
Ia mengatakan, Yamaha menÂdukung konsumennya untuk menggunakan Pertalite sebagai baÂhan bakar kendaraannya. Efeknya, kata Maskur, tidak menimbulkan kotoran atau kerak pada mesin, raÂmah lingkungan, serta mesin lebih bertenaga dan halus.
(Yuska Apitya Aji)