Hampir setiap hari tubuh kita terkena paparan polusi dari asap rokok, knalpot kendaraan, atau polusi lain yang bisa mengganggu saluran pernapasan. Jika terjadi dalam jangka waktu yang lama, efeknya sangat tidak menguntungkan bagi saluran pernapasan, terutama bagi paru-paru.
Oleh : RIFKY SETIADI
Email: [email protected]
Paru-paru adalah organ yang paling penting! Begitulah ditegaskan oleh Muhammad FerdyÂansyah Sechan, S.Si, peneliti dari Nutrifood Research Center. Paru-paru adalah tempat pertukaran oksigen (untuk memÂproduksi energi) dengan karbon dioksida (hasil pembentukan enÂergi yang harus dikeluarkan dari tubuh). “Menjaga paru-paru tetap sehat berarti menjaga pasokan okÂsigen yang masuk ke dalam tubuh tetap stabil dan mencukupi, sehingÂga seluruh fungsi tubuh berlangÂsung normal dan optimal,†jelas Ferdyansyah. Jika pertukaran ini tidak seimbang, tubuh Anda akan merasa lemas dan tidak bertenaga.
Sebab itu, kenali penyebabnya gangguan paru-paru. Ada berbagai kondisi yang dapat menyebabkan gangguan kinerja paru-paru. MisÂalnya, karena penyakit saat dewasa atau saat baru lahir, adanya trauma pada dada atau cedera kepala, atau keadaan lingkungan seperti polusi udara dan asap rokok.
Polusi udara, berpengaruh pada kesehatan dalam jangka pendek dan panjang. Efek jangka pendek yang dapat dirasakan adalah iritasi pada mata, hidung dan tengorokan, infeksi saluran napas atas, sakit kepala, mual atau reaksi alergi. Sedangkan efek jangÂka panjangnya adalah penyakit paÂru-paru kronis, kanker paru-paru, penyakit jantung, bahkan dapat menyebabkan kerusakan otak, saraf, hati, atau ginjal.
Penyakit Paru-Paru adalah seÂbuah penyakit pada paru-paru di mana pulmonary alveolus yang bertanggung jawab menyerap okÂsigen dari atmosfer meradang dan terisi oleh cairan. Penyakit paru-paru dapat disebabkan oleh beÂberapa penyebab, termasuk infeksi oleh bakteria, virus, jamur, atau parasit. Penyakit paru-paru dapat juga disebabkan oleh dampak dari zat-zat kimia atau cedera fisik pada paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paÂru-paru atau berlebihan konsumsi alkohol.
Gejala yang mudah dikenali adalah badan gemetar dan mengÂgigil disertai dengan demam, sesak napas dan nyeri dada. Gejala lainÂnya yang sering timbul yaitu badan terasa sakit, sakit kepala dan batuk yang berdahak yang semakin memÂburuk selama bertahun-tahun. BeÂberapa orang yang rentan terkena penyakit paru-paru antara lain, perokok, konsumsi alkhohol, penÂderita diabetes, penderita jantung, bekerja dalam lingkungan yang terÂpapar polusi, dan penurunan kekeÂbalan tubuh seperti penderita Aids.
Komponen yang terkandung dalam asap rokok, seperti radikal bebas, juga dapat menyebabkan terjadinya kanker paru dan keruÂsakan pipa saluran napas dan alÂveoli, seperti emfisema, bronchiÂtis, dan penyakit paru obstruktif kronis. Rokok juga dapat menyeÂbabkan penyakit pada sistem tuÂbuh yang lain, yaitu jantung dan pembuluh darah, beberapa jenis kanker, dan gangguan kesehatan lain seperti infertilitas, kelahiran prematur, dan lain-lain. Selain itu, rokok juga dikenal sebagai perusak utama paru-paru karena dengan merokok polutan yang masuk ke tubuh jadi lebih terkonsentrasi.
Paru-paru adalah tempat berkumpulnya udara yang Anda hirup -mulai dari oksigen, polusi seperti kabut asap (smog), asap kendaraan, asap pabrik, debu, atau asap rokok. Masker mungkin bisa membantu, tapi untuk Anda yang merokok, tak ada solusi terbaik selain berhenti merokok. Saat Anda berhenti merokok, seÂsak napas dan batuk-batuk akan berkurang. Selain itu, juga menceÂgah kerusakan lebih lanjut pada paru-paru. Dan tingkat perbaikan akibat berhenti merokok jauh lebÂih baik dibandingkan pengobatan dalam bentuk apa pun.
Tak hanya itu. Cukupi kebutuÂhan harian vitamin C dan E. KedÂuanya merupakan antioksidan alami dalam darah, dan menjadi “pertolongan garis depan†terhaÂdap radikal bebas. Vitamin C banÂyak terdapat dalam sayur-sayuran (terutama yang berdaun hijau) serta buah-buahan, sementara vitamin E terdapat dalam kacang-kacangan. Tak kalah penting, hindari lemak jenuh. Tak hanya menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan penyakit jantung, tapi juga meningkatkan radikal. Selain menjaga kesehatan, pola makan yang sehat dan berimbang juga dapat mencegah kegemukan, yang juga menurunkan kesehatan paru-paru. (*)