JAKARTA, Today – Setelah melakukan penawaran saham perdana pada 5 tahun lalu, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. baru menggunakan sekitar 64% dari hasil bersih penaÂwaran umum perdana sampai pertengahan tahun ini.
Berdasarkan informasi yang dirilis perseroan, emiten berkode saham KRAS itu telah menggunakan dana hasil IPO sekitar Rp1,66 triliun atau masih tersisa sekitar Rp928,99 miliar dari jumlah perolehan Rp2,59 triliun.
Sekretaris Perusahaan Krakatau Steel, Iip Arief BudiÂman memaparkan sebagian besar dari dana tersebut atau sekitar Rp645 miliar digunaÂkan untuk pematangan lahan perusahaan patungan yang sebagian sahamnya dimiliki Krakatau Steel yakni PT KrakaÂtau Posco.
Seperti diketahui, salah satu rencana penggunaan dana IPO yang efektif pada 10 Oktober 2010 tersebut adaÂlah untuk keperluan proyek Krakatau Posco dengan porsi sekitar 25%. “Untuk membiÂayai pematangan lahan seluas kurang lebih 388 hektar yang akan digunakan oleh persÂeroan sebagai penyertaan pada Proyek Pabrik Baja TerÂpadu PT Krakatau Posco,†paÂpar Iip, Senin (13/7).
Selain untuk pematangan lahan, dana hasil IPO telah dipakai untuk peningkatan penyertaan modal sebesar Rp388,95 miliar serta peningÂkatan modal kerja Rp630,69 miliar. Porsi penggunaan dana tersebut masing-masing sekitar 15%-24,2%.
Salah satu rencana pengÂgunaan dana IPO yang belum diwujudkan oleh perusahaan adalah pembangunan pabrik Hot Strip Mill baru. MenuÂrut rencana awal, dana IPO yang bakal digelontorkan untuk keperluan itu sekitar Rp928,99 miliar.
Sampai pertengahan taÂhun ini, perusahaan belum menggelontorkan dana unÂtuk proyek tersebut. Proporsi penggunaan dana IPO menÂcapai 35,8% untuk proyek itu. “Untuk mendanai invesÂtasi barang modal sehubunÂgan dengan rencana pembanÂgunan pabrik baja lembaran canai panas baru,†paparnya.
(Adil | net)