polsek-bogor-utaraBOGOR TODAY – Kepala SMK Global Nusantara, Asyuro, ter­paksa dipindahrawatkan ke rumah sakit lain lantaran diteror oleh pelaku penganiayaan. Kabar yang dihimpun, korban diteror oleh pihak keluarga pelaku.

Kakak Kandung korban, Latifa, mengakui, pihak ke­luarga memindahkan korban karena adik pelaku datang ke rumah sakit dan membuat ma­salah baru.

“Dua hari yang lalu adik pelaku datang dengan ala­san mau klarifikasi tapi malah membuat adik saya histeris dan shock sampai sekarang, akh­irnya kami memutuskan untuk memindahkan Asyuro ke tem­pat yang tidak diketahui oleh pelaku,” ungkapnya.

Latifa juga menambahkan, dirinya belum mengetahui se­jauh mana hasil penyelidikan polisi. “Saya belum tahu kelan­jutannya,” bebernya.

BACA JUGA :  Menu Sederhana dengan Tumis Ayam dan Wortel yang Lezat dan Praktis

Kaka kandung korban yang lain, Aef Saefudin Zuhdi, men­gatakan, pihak keluarga baru mendapatkan berkas-berkas pemeriksaan saksi-saksi dari kepolisian. “Kemarin saya baru dapat berkas pemeriksaan saksi saja, tapi kesannya kok lambat yah untuk penetapan tersang­kanya,” ujar pria yang akrab dipanggil Aef.

Aef juga menambahkan, pihak keluarga merasa kha­watir akan psiko korban setelah mendapat teror dari saudara pelaku. “Kalau fisik bisa diobati, kalau psikis kan susah, makanya kami pihak keluarga meminta psikolog untuk memeriksa ke­jiwaan adik saya takutnya akan jadi trauma yang berkepanjan­gan,” bebernya. “Kami minta polisi untuk mempercepat pe­nyeledikan dan juga menetap­kan tersangkanya,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Ini 5 Oleh-oleh Khas Bogor, Cocok Buat Dijadikan Cinderamata

Dikonfirmasi, Kanit Reskrim Polsek Bogor Utara, Akp Bam­bang Gunadi, menjelaskan soal tak jadinya polsek memanggil kembali pelaku penganiayaan kemarin Jumat (30/7/2015). “Tidak jadi dipanggil masih menunggu hasil visum baru kita panggil sekaligus gelar perka­ra,” bebernya.

Lebih lanjut, Bambang menjelaskan hasil visum dari rumah sakit baru keluar setelah 20 hari setelah pemeriksaan ko­rban. “Standar rumah sakit, ha­sil visum keluar setelah 20 hari pemeriksaan,” kata dia.

Bambang juga memban­tah jika pihaknya masuk angin. “Kami masih dalami. Bukan berhenti,” kata dia.

(Guntur Eko Wicaksono)

============================================================
============================================================
============================================================