BOGOR TODAY – Proyek angkutan massal berbasis rel (Light Rail Transit/LRT) akan groundÂbreaking pada 17 Agustus 2015. Proses konstruksi butuh waktu selama 3 tahun. Kereta ringan yang diusulkan oleh Presiden Joko Widodo ( Jokowi) ini, ditarÂgetkan bisa beroperasi paling lambat pada pertengahan 2018.
Saat beroperasi, LRT ‘Jokowi’ akan tersambung dengan proyek kereta di dalam kota Jakarta, Mass Rapid Transit (MRT) di daerah DuÂkuh Atas. MRT Jakarta fase I yang membentang dari Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia mulai beroperasi pada Semester-I 2018.
LRT usulan Jokowi sendiri dikembangkan oleh PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sedangkan MRT dikembangkan dan dikelola oleh PT MRT Jakarta. “LRT kita nanti nyambung MRT di Dukuh Atas,†Direktur V Adhi Karya Pundjung Setya Brata, kemarin.
Proyek MRT Jakarta sendiri yang sudah berjalan alias groundÂbreaking sejak 2013 masih berÂlangsung. Sementara proyek LRT usulan Jokowi untuk rute Cibubur-Dukuh Atas ditargetkan mulai groundbreaking pada 17 Agustus nanti. Proses konstruksi untuk LRT dilakukan dengan metode jalur layang sehingga bisa lebih cepat daripada MRT Jakarta karena proyek MRT menggunakÂan jalur bawah tanah dan layang.
LRT dan MRT Jakarta akan ramÂpung pada tahun yang sama. ManaÂjemen Adhi Karya mengaku akan bekerja keras menuntaskan mega proyek transportasi massal itu.
Apalagi Adhi Karya telah memperoleh suntikan dana segar pemerintah dalam bentuk PenyÂertaan Modal Negara (PMN) seÂnilai Rp 1,4 triliun sebagai modal awal. Kini, LRT fase I sedang menunggu revisi Peraturan PresÂiden (Perpres) Penugasan sebagai payung hukum.
Saat tahun 2018, LRT akan berperan sebagai feeder untuk operasional MRT Jakarta dan moda transportasi Jabodetabek lainnya. Pengembangan LRT oleh Adhi Karya tidak berhenti disitu. Adhi Karya akan membangun LRT lanjutan yakni fase II mengÂhubungkan jalur Cibubur–Bogor dan Dukuh Atas–Palmerah–SenayÂan kemudian fase III jalur PalmÂerah-Grogol.
(Yuska Apitya Aji)