Kondisi perekonomian Indonesia sedang tidak kondusif, ditambah kebijakan pemerintah yang berdampak negatif pada sektor industri otomotif nasional. Akibatnya, penjualan kendaraan baik roda dua atau empat mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan tahun lalu
Oleh : Adilla Prasetyo Wibowo
[email protected]
CEO and President MerÂcedes Benz Indonesia (MBI), Claus Weidner mengatakan meski kondisi perekonomiÂan Indonesia sedang tidak stabil, tapi MBI tetap bertahan. Bahkan, sepanjang tujuh bulan pertama 2015 mengalami peningkatan penjualan sebesar 19 persen dibandingkan tahun lalu.
“Penjualan kita dari Januari hingga Juli 2015 ini mencapai 1.800 unit. Hasil tersebut meruÂpakan puncak dari kesuksesan kami di tahun ini dimana kami merayakan ulang tahun ke-45 di Indonesia,†ujar Claus di Jakarta, Rabu (12/8/2015).
Meski dalam kondisi pasar yang menurun, Claus melanÂjutkan bisnis Mercedes-Benz di Indonesia tetap berkembang. MBI terus berkomitmen untuk terus menyediakan produk-produk baru dan menarik bagi konsumen mobil mewah di Tanah Air. “Jika regulasi pemerÂintah terus mendukung indusÂtri otomotif, kami yakin bahwa pertumbuhan Mercedes-Benz di Indonesia akan terus berkemÂbang,†katanya.
Di tempat yang sama, DonÂald Rachmat, Deputy Director Sales Operation MBI membeÂberkan, penurunan di pasar moÂbil mewah tidak sebesar segmen menengah ke bawah. Semuanya bisa disiasati dengan produk yang dijual di Indonesia, apakah diterima oleh masyarakat atau tidak.
“Mercy market leader di segÂmen mobil mewah, jadi produk kita diterima. Penurunan meÂmang ada, tapi tidak akan sebeÂsar yang lain, karena pasar mobil premium itu lebih stabil,†kata Donald.
Lanjut Doland, MBI tetap opÂtimis melihat pasar sampai akhir tahun mendatang. Apalagi denÂgan adanya dua produk baru di segmen luxury saloon dan sport, kepercayaan diri MBI semakin tinggi.
“Segmen ini sangat unik, tenÂtu ada efeknya, tapi konsumen di kelas ini tidak akan terlalu mempedulikan karena tidak seÂbanding dengan keinginan untuk memiliki kendaraan seperti ini,†kata dia. (*)