Chief Technology Officer Bolt, Devid Gubiani mengatakan mereka sudah selesai membuat sebuah software rich commuÂnication suite (RCS) bernama BoltTalk. Pada Oktober nanti, semua ponsel Powerphone akan di-update supaya bisa menggunakan BoltTalk untuk menelepon.
Kendati bisa dipakai melÂakukan panggilan suara, sebeÂnarnya telepon yang dimaksud berbeda dibanding layanan milik operator telekomunikasi. Bolt tidak memiliki izin untuk menggelar layanan suara, izin mereka hanya untuk layanan data saja.
BoltTalk merupakan softÂware layanan Voice over LTE (VoLTE). Dengan demikian panggilan suara dilakukan melÂalui koneksi data atau internet.

“Seperti Skype atau WhatÂsApp Call saja. Tapi kami menggunakan VoLTE jadi suaÂranya lebih jelas, high definiÂtion. Beda dengan voice over internet protocol (VoIP) biasa, dengan teknologi ini bisa menÂdapat prioritas di jaringan,†katanya.
“Oktober atau November nanti kami akan rilis update suÂpaya semua Bolt Powerphone lama bisa dipakai telepon,†imÂbuhnya.
BoltTalk bisa dipakai untuk menelepon pengguna layanan telekomunikasi lain baik di dalam maupun di luar negeri. Harga layanannya pun diklaim murah.
Selain panggilan suara, apÂlikasi tersebut juga bisa dipaÂkai untuk berkirim pesan atau gambar. Aplikasi BoltTalk kini sudah tersedia dan bisa diunÂduh di Google Play Store.
“Bentuk tarifnya beruÂpa paket, dan murah. Bayangkan, mengguÂnakan ini kamu bisa menelepon ke AmeriÂka Serikat selama 20 menit, dengan harga Rp 3.000,†pungÂkasnya.
(Adil | net)