BOGOR, TODAYÂ – Badan Narkotika NasiÂonal (BNN) tidak main-main untuk memÂberantas peredaran narkoba serta menÂjerat para pengedarnya.
Agar jera, para gembong narkoba yang tertangkap tidak hanya mendapatkan huÂkuman penjara namun juga dijerat denÂgan UU Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Kepala BNN Kabupaten Bogor, NuhraÂga Setia Budhi mengungkapkan, hukuÂman seberat-beratnya pantas untuk diberikan kepada para bandar barang haram itu. Nantinya, UU TPPU ini akan mendampingi UU Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika kepada para bandar.

“Dengan diberlakukannya UU TPPU ini, segala aset maupun harta kekayaan para bandar yang diperoleh dari bisnis narkoba disita oleh negara. Jadi bukan cuma hukuman penjara. Soalnya hukuÂman mati juga tidak membuat bandar ngeri sih,†ujar Budhi, Senin (24/8/2015).
Upaya memberikan hukuman super berat ini juga untuk menekan peredaran narkoba dari dalam penjara. “Iya, karena peredaran narkoba di tengah masyarakat bahkan penjara juga mulai mengkhawatÂirkan mengingat bisnis ini memang sangat menggiurkan,†lanjutnya.
Lebih lanjut ia mengatakan upaya meÂmiskinkan para bandar narkoba ini mulai diterapkan pada tahun ini. Salah satu kasus teranyar adalah pengungkapan sindikat pengedar sabu berskala Internasional Aceh.
Dalam kasus itu, BNN menyita harta pengedar sekitar Rp 17,5 miliar yang dipecah ke dalam 14 rekening koran atas nama orang-orang yang berbeda.
(Rishad Noviansyah)