Jajaran anggota legislatif Kabupaten Bogor belum juga menindaklanjuti hasil evaluasi mengenai tata tertib (tatib) pengisian wakil Bupati Bogor malah terkesan mendiamkan.
Oleh : RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]
Padahal, tatib yang ada telah dievaluasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.
Bupati Bogor, Nurhayanti mengungkapkan diundang oleh DPRD untuk membahas tata tertib dan berencana mengadakan pertemuan dengan gabungan partai pengusung.
“Sudah direncanakan pertemuannya tapi sekarang masih mencari waktu yang pas. Agendanya sih membahas tata tertib dan membicarakan dua nama yang bakal maju dalam calon wakil bupati,†ujar Nurhayanti.
Pernyataan Yanti diamini oleh Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Ade Ruhandi yang mengatakan ada pertemuan terseÂbut meski tanpa dihadiri pimpinan-pimpÂinan partai yang sedang menunaikan ibaÂdah haji.
“Segera kita tindaklanjuti tata tertib yang telah dievaluasi. Sekitar pekan depan ada pertemuan antara pimpinan partai politik dengan bupati untuk membahas dua nama yang dicalonkan sebagai wakil bupati,†ujar pria yang akrab disapa Jaro Ade itu.
Politisi Golkar itu pun menyatakan beÂberapa pimpinan partai yang tergabung dalam Koalisi Kerahmatan yang tidak bisa hadir antara lain Usep Saefullah dari PAN dan Iwan Setiawan dari Gerindra.
Saat ditanya mengenai calon wakil buÂpati yang tidak boleh merangkap jabatan, Jaro Ade enggan berkomentar banyak.
“Jangan menduga-duga dan mempreÂdiksi. Saya tidak mau berkomentar, nanti baca tatib saja setelah saya tandatangani,†lanjutnya.
Sementara nama-nama yang muncul dalam bursa calon F 2 belakangan ini diantaranya Ketua DPW PPP Ade MuÂnawaroh Yanwar, Momon Permono dari Demokrat dan Permadi Ajid (PAN).
Salah satu calon, Momon Permono mengungkapkan jika telah ada undangan yang diterima oleh partainya untuk memÂbahas soal wakil bupati.
“Memang kemarin sempat ada komuÂnikasi untuk pertemuan dengan koalisi. Tapi saya belum atau waktu dan tempatÂnya dan belum ada perkembangan,†ujar Momon.
Momon pun mendukung adanya aturan jika calon wakil bupati tidak boleh merangkap jabatan.
“Itukan bagus supaya wabupnya lebih fokus dan tidak terpecah pikirannya dan bisa bekerja secara maksimal tanpa meÂmikirkan pekerjaan lain,†sambungnya.
Terpisah Ketua DPD Jawa Barat Partai Demokrat, Iwan R Sulandjana mengungÂkapkan, selalu memantau perkembangan pengisian kursi F 2 di Bumi Tegar BeriÂman, terlebih ada salah satu kadernya yang maju dalam bursa pengisian wabub.
“Kita jalin komunikasi yang intensif denÂgan partai koalisi agar menemukan solusi pengisian wabup ini. Karena yang saya liat pengisian wakil bupati Bogor cukup alot,†ungÂkapnya.
Iwan menamÂbahkan, salah satu kriteria dalam penÂgisian wabup adalah tidak boleh merangÂkap jabatan dan kader yang maju mempuÂnyai peluang besar karena tidak sedang merangkap jabatan, dibandingkan denÂgan calon-calon yang lain.
“Pak moÂmon kan bukan anggota dewan atau PNS, nah kalau yang lain keÂbanyakan anggota dewan dan nantinya harus mundur dari jaÂbatannya. Maka dari itu, peluang kita lebÂih besar dari calon lain,†pungkasnya.
(Rishad Noviansyah)