063304300_1443971639-alexis_MU_arsenalAKHIR pekan kemarin, menjadi tragedi bagi tim – tim raksasa usai dihancurkan dengan skor telak. Sebut saja United yang dipecundangi Arsenal 3-0, Milan dicukur Napoli 4-0 dan Dortmund yang dibungkam Bayern 5-1

Oleh : ADILLA PRASETYO WIBOWO
[email protected]

Arsenal berhasil memperma­lukan tamunya, Manches­ter United, dengan skor telak 3-0. Kekalahan terse­but berasal dari dua gol Alexis San­chez dan satu gol Mesut Oezil. Me­nariknya, ketiga gol tersebut dibuat hanya dalam waktu 20 menit awal pertandingan.

MU terlihat tak bisa berbuat banyak ketika Arsenal menekan pertahanan mereka sejak awal per­tandingan. Kecepatan lini depan The Gunners membuat pertahanan “Setan Merah” seolah kehilangan bentuknya. Tidak ada penjagaan be­rarti, terutama di area tengah yang membuat bola dengan mudah dan cepat berulang kali masuk ke kotak penalti MU.

Begitu juga saat Michael Carrick dkk. berusaha membangun seran­gan, kekuatan lini tengah Arsenal membuat mereka tak bisa mengem­bangkan permainan. Gaya main MU yang mengandalkan umpan-umpan dari belakang jelas tidak bisa berkembang jika kalah kekuatan di sektor vital tersebut.

Van Gaal menyebut penampilan anak asuhnya kali ini sebagai yang terburuk selama ia menukangi Red Devils. Namun keputusan taktiknya juga patut dipertanyakan, terutama soal pemilihan susunan pemain. Dua pergantian yang ia lakukan saat turun minum membuktikan argu­men ini.

Selepas jeda tersebut ia me­masukkan Marouane Fellaini serta Antonio Valencia dengan menarik keluar Darmian dan Depay. MU ke­mudian memang mampu tampil menyerang dan menguasai penuh jalannya pertandingan. Tetapi jan­gan dilupakan juga faktor Arsenal yang memang mulai berusaha men­gamankan keunggulan dengan se­dikit bertahan.

Gelandang Arsenal tidak lagi ak­tif menutup ruang lini tengah MU, sehingga tidak ada gangguan berarti untuk Schweinsteiger dan Carrick seperti pada babak pertama. Fellaini juga mampu berperan baik sebagai gelandang box to box, memberi tam­bahan tenaga baru untuk lini tengah MU.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Akui Keunggulan Qatar di Piala Asia U-23 2024

Meski begitu, tetap saja tim tamu gagal mengejar ketertinggalan, bah­kan untuk sekadar menipiskan ket­inggalan mereka. Penguasaan bola memang mutlak milik MU, tetapi tu­runnya gelandang Arsenal membuat mereka terpaksa bermain melebar. Bahkan Martial harus rela ikut me­lebar karena tidak mendapat banyak suplai bola, sehingga tidak ada pe­main MU di kotak penalti.

Sementara Arsene Wenger se­benarnya tidak menerapkan taktik khusus dalam pertandingan kali ini. Arsenal menunjukkan gaya main seperti biasanya: mengandalkan kecepatan dan umpan-umpan 1-2 di sepertiga akhir. Pujian juga patut diberikan pada para pemain Arsenal yang memiliki kedisiplinan secara taktik yang baik.

Kemenangan ini membuat Arse­nal naik ke peringkat kedua klase­men sementara dengan selisih dua poin dari pemuncak klasemen, Man­chester City. Raihan tiga poin atas MU tersebut juga menjadi modal tersendiri bagi The Gunners untuk bangkit pasca kekalahan melawan Olympiakos di laga sebelumnya.

Sementara bagi Van Gaal, kekala­han telak ini bisa menjadi pelajaran tersendiri terutama dalam mengata­si krisis di lini belakang. Ia bersama anak asuhnya harus memperbaiki sektor pertahanan tersebut pasca absennya Luke Shaw, karena kom­petisi masih sangat panjang.

Di sisi lain, AC Milan menelan kekalahan telak saat menjamu Napo­li di San Siro, Senin (5/10/2015) dini­hari WIB. Di depan pendukungnya sendiri, Rossoneri tunduk dengan skor 0-4.

Milan menjamu Napoli dengan kondisi lini belakang yang buruk. Gawang skuat besutan Sinisa Miha­jlovic belum pernah mencatatkan clean sheet dan menjadi klub den­gan pertahanan terburuk ketiga dari 20 tim.

BACA JUGA :  Resep Membuat Sayur Gurih Nangka Muda, Dijamin Keluarga Nambah Terus

Lini pertahanan yang buruk tersebut ternyata gagal diperbaiki Rossoneri, yang mengakibatkan ada empat gol bersarang di gawang mereka. Napoli membawa pulang kemenangan melalui gol-gol yang dilesakkan Allan, Lorenzo Insigne (dua gol), dan aksi bunuh diri Ro­drigo Ely.

Ini menjadi kekalahan keempat Milan, dari tujuh pertandingan yang sudah dijalani. Riccardo Montolivo dkk sementara duduk di posisi 11 klasemen dengan poin sembilan. Se­mentara Napoli naik ke posisi enam dengan telah mengoleksi 12 poin.

Bundesliga punterjadi hal seru­pa. Bayern Munich tampil meyakink­an untuk memenangi Der Klassiker. Thomas Mueller dan Robert Lewan­dowski mencetak masing-masing dua gol untuk mengantar Bayern menundukkan Borussia Dortmund dengan skor 5-1.

Pada pertandingan di Alli­anz Arena yang berakhir Senin (5/10/2015) dinihari WIB, Bayern sempat memimpin dua gol lewat Mueller sebelum Pierre-Emerick Aubameyang mencetak gol balasan. Di paruh pertama, Die Roten me­mimpin 2-1.

Pasca turun minum, Die Roten semakin trengginas. Tiga gol tam­bahan disarangkan ke gawang Dort­mund dari bekas pemainnya Mario Goetze dan Robert Lewandowski (2 gol).

Bagi Bayern, hasil ini menjaga rekor 100 persen kemenangan yang diperoleh mereka tidak hanya di liga tapi sekaligus di seluruh kompetisi musim 2015-16. Tiga angka tambah­an yang dikantongi, Bayern memiliki 24 poin unggul tujuh poin dari Dort­mund di posisi kedua yang mempu­nyai 17 poin.

Sementara itu, untuk Dortmund, kekalahan ini adalah yang pertama diterimanya di musim ini. Meski begitu, Die Borussen gagal menang dalam dua pertandingan Bundesliga sebelumnya.

============================================================
============================================================
============================================================