AKHIR pekan kemarin, menjadi tragedi bagi tim – tim raksasa usai dihancurkan dengan skor telak. Sebut saja United yang dipecundangi Arsenal 3-0, Milan dicukur Napoli 4-0 dan Dortmund yang dibungkam Bayern 5-1
Oleh : ADILLA PRASETYO WIBOWO
[email protected]
Arsenal berhasil mempermaÂlukan tamunya, ManchesÂter United, dengan skor telak 3-0. Kekalahan terseÂbut berasal dari dua gol Alexis SanÂchez dan satu gol Mesut Oezil. MeÂnariknya, ketiga gol tersebut dibuat hanya dalam waktu 20 menit awal pertandingan.
MU terlihat tak bisa berbuat banyak ketika Arsenal menekan pertahanan mereka sejak awal perÂtandingan. Kecepatan lini depan The Gunners membuat pertahanan “Setan Merah†seolah kehilangan bentuknya. Tidak ada penjagaan beÂrarti, terutama di area tengah yang membuat bola dengan mudah dan cepat berulang kali masuk ke kotak penalti MU.
Begitu juga saat Michael Carrick dkk. berusaha membangun seranÂgan, kekuatan lini tengah Arsenal membuat mereka tak bisa mengemÂbangkan permainan. Gaya main MU yang mengandalkan umpan-umpan dari belakang jelas tidak bisa berkembang jika kalah kekuatan di sektor vital tersebut.
Van Gaal menyebut penampilan anak asuhnya kali ini sebagai yang terburuk selama ia menukangi Red Devils. Namun keputusan taktiknya juga patut dipertanyakan, terutama soal pemilihan susunan pemain. Dua pergantian yang ia lakukan saat turun minum membuktikan arguÂmen ini.
Selepas jeda tersebut ia meÂmasukkan Marouane Fellaini serta Antonio Valencia dengan menarik keluar Darmian dan Depay. MU keÂmudian memang mampu tampil menyerang dan menguasai penuh jalannya pertandingan. Tetapi janÂgan dilupakan juga faktor Arsenal yang memang mulai berusaha menÂgamankan keunggulan dengan seÂdikit bertahan.
Gelandang Arsenal tidak lagi akÂtif menutup ruang lini tengah MU, sehingga tidak ada gangguan berarti untuk Schweinsteiger dan Carrick seperti pada babak pertama. Fellaini juga mampu berperan baik sebagai gelandang box to box, memberi tamÂbahan tenaga baru untuk lini tengah MU.
Meski begitu, tetap saja tim tamu gagal mengejar ketertinggalan, bahÂkan untuk sekadar menipiskan ketÂinggalan mereka. Penguasaan bola memang mutlak milik MU, tetapi tuÂrunnya gelandang Arsenal membuat mereka terpaksa bermain melebar. Bahkan Martial harus rela ikut meÂlebar karena tidak mendapat banyak suplai bola, sehingga tidak ada peÂmain MU di kotak penalti.
Sementara Arsene Wenger seÂbenarnya tidak menerapkan taktik khusus dalam pertandingan kali ini. Arsenal menunjukkan gaya main seperti biasanya: mengandalkan kecepatan dan umpan-umpan 1-2 di sepertiga akhir. Pujian juga patut diberikan pada para pemain Arsenal yang memiliki kedisiplinan secara taktik yang baik.
Kemenangan ini membuat ArseÂnal naik ke peringkat kedua klaseÂmen sementara dengan selisih dua poin dari pemuncak klasemen, ManÂchester City. Raihan tiga poin atas MU tersebut juga menjadi modal tersendiri bagi The Gunners untuk bangkit pasca kekalahan melawan Olympiakos di laga sebelumnya.
Sementara bagi Van Gaal, kekalaÂhan telak ini bisa menjadi pelajaran tersendiri terutama dalam mengataÂsi krisis di lini belakang. Ia bersama anak asuhnya harus memperbaiki sektor pertahanan tersebut pasca absennya Luke Shaw, karena komÂpetisi masih sangat panjang.
Di sisi lain, AC Milan menelan kekalahan telak saat menjamu NapoÂli di San Siro, Senin (5/10/2015) diniÂhari WIB. Di depan pendukungnya sendiri, Rossoneri tunduk dengan skor 0-4.
Milan menjamu Napoli dengan kondisi lini belakang yang buruk. Gawang skuat besutan Sinisa MihaÂjlovic belum pernah mencatatkan clean sheet dan menjadi klub denÂgan pertahanan terburuk ketiga dari 20 tim.
Lini pertahanan yang buruk tersebut ternyata gagal diperbaiki Rossoneri, yang mengakibatkan ada empat gol bersarang di gawang mereka. Napoli membawa pulang kemenangan melalui gol-gol yang dilesakkan Allan, Lorenzo Insigne (dua gol), dan aksi bunuh diri RoÂdrigo Ely.
Ini menjadi kekalahan keempat Milan, dari tujuh pertandingan yang sudah dijalani. Riccardo Montolivo dkk sementara duduk di posisi 11 klasemen dengan poin sembilan. SeÂmentara Napoli naik ke posisi enam dengan telah mengoleksi 12 poin.
Bundesliga punterjadi hal seruÂpa. Bayern Munich tampil meyakinkÂan untuk memenangi Der Klassiker. Thomas Mueller dan Robert LewanÂdowski mencetak masing-masing dua gol untuk mengantar Bayern menundukkan Borussia Dortmund dengan skor 5-1.
Pada pertandingan di AlliÂanz Arena yang berakhir Senin (5/10/2015) dinihari WIB, Bayern sempat memimpin dua gol lewat Mueller sebelum Pierre-Emerick Aubameyang mencetak gol balasan. Di paruh pertama, Die Roten meÂmimpin 2-1.
Pasca turun minum, Die Roten semakin trengginas. Tiga gol tamÂbahan disarangkan ke gawang DortÂmund dari bekas pemainnya Mario Goetze dan Robert Lewandowski (2 gol).
Bagi Bayern, hasil ini menjaga rekor 100 persen kemenangan yang diperoleh mereka tidak hanya di liga tapi sekaligus di seluruh kompetisi musim 2015-16. Tiga angka tambahÂan yang dikantongi, Bayern memiliki 24 poin unggul tujuh poin dari DortÂmund di posisi kedua yang mempuÂnyai 17 poin.
Sementara itu, untuk Dortmund, kekalahan ini adalah yang pertama diterimanya di musim ini. Meski begitu, Die Borussen gagal menang dalam dua pertandingan Bundesliga sebelumnya.