Menjelang setahun pemerintahan Jokowi-JK pada 20 Oktober, isu reshuffle kabinet kembali menguat. Kabarnya Jokowi bakal mereshuffle sejumlah menteri untuk mengoptimalkan kabinet, benarkah?
YUSKA APITYA AJI ISWANTO
[email protected]
Ketua DPP PDIP HenÂdrawan Supratikno meÂnuturkan Presiden JokoÂwi terus mengevaluasi kinerja menterinya. Dia menduga Jokowi akan mengganti menteri yang kinerjanya tidak makÂsimal dalam setahun umur pemerinÂtahannya.
“Kalau satu tahun kan sudah keÂlihatan bagaimana yang bersangkuÂtan mampu mengimplementasikan Undang-undang terkait bidangnya bagaimana, mengkoordinasikan program kementeriannya bagaimaÂna, membangun sinergitas lintas keÂmenterian itu, kan sudah kelihatan satu tahun ini,†kata Hendrawan, Kamis (15/10/2015).
Menurut Hendrawan sejumlah menteri kabinet bekerja tidak opÂtimal. Sayang Hendrawan enggan menyebut nama sejumlah menteri yang kemungkinan direshuffle JokoÂwi. “Sudah tahulah..nggak etis dan nggak elok (kalau disebut),†katanya.
Lalu apakah di reshuffle kabiÂnet jilid II nanti bakal jadi reshuffle besar-besaran sampai menteri dari KIH juga dikurangi? Menurut HenÂdrawan, Presiden Jokowi pasti memÂposisikan orang-orang terbaik di kabinet kerja, tanpa pertimbangan politis. “Saya konsisten dari dulu yang menduduki menteri itu adalah orang-orang terbaik saya tidak mau disekat-sekat dari KIH, KMP, profeÂsional, karena sekat itu semu. Yang paling penting itu yang menduduki posisi itu bersikap negarawan kemuÂdian mampu menempatkan kepentÂingan rakyat bangsa di atas kepentinÂgan siapa pun,†pungkasnya.
Isu reshuffle jilid II diakui berÂhembus kencang. PAN diisukan akan mendapat jatah kursi. Partai berlambang matahari putih itu pun sudah menyiapkan kadernya untuk mengisi kursi di kabinet, termasuk untuk kursi jaksa agung. “Di mana pun PAN siap, termasuk di kejaksaan ( Jaksa Agung). Kita banyak kader kok untuk posisi itu. Untuk kejakÂsaan ada Mulfachri Harahap (Ketua Fraksi PAN DPR -red), sah-sah saja. Karena PAN tidak perlu disanksiÂkan lagi keberadaanya sejak lahir pasca reformasi,†anggota Komisi III DPR dari F-PAN Muslim Ayub di GeÂdung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (15/10/2015).
Ayub mengakui saat ini meÂmang belum ada pembicaraan denÂgan Jokowi soal jatah kursi untuk PAN. Namun dia yakin saat itu akan segera tiba. “Insya Allah, dalam wakÂtu dekat ini akan ada permintaan,†tambahnya.
Ayub mengatakan, sejak menyaÂtakan bergabung dengan pemerintaÂhan, PAN ingin berkontribusi secara maksimal untuk Pemerintah Jokowi. Namun, dengan posisi saat ini yang tidak berada dalam kabinet, PAN tidak leluasa untuk ikut memberiÂkan masukan terkait persoalan yang dialami pemerintah. Termasuk, gonjang-ganjing masalah ekonomi yang masih terpuruk. “Maunya, PAN ikut bersama-sama rapat di kabinet. Kita harus tampil dalam kabinet,†ucapnya.
Soal berapa jumlah kader PAN yang akan ditarik masuk dan mengÂgantikan siapa, hal itu diserahkan sepenuhnya kepada Presiden JokoÂwi. Menurut dia, Jokowi lebih mengÂetahui kebutuhannya untuk menÂempatkan sosok-sosok yang akan membantunya.
Terpisah, Wakil Presiden Jusuf Kalla ( JK) menyebut belum ada pemÂbicaraan ‘kursi’ buat Partai Amanat Nasional (PAN) di kabinet. Namun JK menyebut PAN siap jika diminta masuk dalam kabinet kerja. “Tidak, Belum bicara,†ujar JK usai memÂberikan kuliah umum di Universitas Trisakti, Jalan Kyai Tapa, Jakarta Barat, Kamis (15/10/2015).
Namun JK membenarkan pernyÂataan PAN bahwa partai tersebut siap jika kadernya dimasukkan ke dalam kabinet kerja. “Ya tentu siap kan siap, pastilah,†kata JK.
Terkait pertemuannya dengan Soetrisno Bachir beberapa hari lalu, JK menyebut pertemuan keduanya hanya membicarakan soal Persatuan Pelajar Islam (PPI) di kantor wapres bersama JK dan bukan ssoal rhesufÂfle. “Ah tidak. Bicara keluarga besar PII. Kan saya juga dewan penasehat keluarga besar PII,†ucapnya.
Sebelumnya pada Selasa (13/10) lalu, Soetrisno hadir bertemu denÂgan Wapres Jusuf Kalla ( JK) dalam kapasitas sebagai alumni PII (Pelajar Islam Indonesia) di kantor wapres.
Menjelang setahun pemerintaÂhan Jokowi pada 20 Oktober menÂdatang, isu reshuffle kabinet jilid II menguat. PAN diisukan santer bakal masuk kabinet.
Pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, memÂprediksi PAN bakal dapat dua kursi. “Diprediksi 2 kursi untuk PAN di bawah Menko Perekonomian dan Menko PMK,†ujar Hendri.
(Yuska Apitya/net)