BOGOR TODAY – Dalam mendukung upaya khusus (upsus) pencapaian swaseÂmbada pangan khususnya padi di wilayah Kota Bogor, enam kelompok tani (poktan) mendapatkan bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) dari Kementerian Pertanian. Bantuan Alsintan yang terdiri dari enam unit transplanter dan enam unit pompa air disalurÂkan kepada enam Poktan Kota Bogor, diantaranya Poktan Giat Utama, Mekar Tani, KWT DaliÂma, Tampian, Pasar Gumbira dan Lemah Duwur.
Penyerahan dilakukan oleh Dandim 0606/Kota Bogor LetÂkol Inf. Mukhamad Albar dan Kepala Dinas Pertanian (DisÂtani) Kota Bogor Azrin SamÂsudin di Makodim 0606/Kota Bogor, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bogor, kemarin.
Albar mengatakan KebutuÂhan Alsintan ini diajukan kepaÂda Kementerian Pertanian saat panen raya padi di wilayah BoÂgor Barat beberapa waktu lalu. Setelah pengajuan melalui SekÂdakot Bogor, selang satu minggu Alsintan sudah dikirim ke kantor Distani. “Dan hari ini penyerahÂannya kepada enam Poktan yang berada di wilayah Bogor Selatan, Barat dan Timur,†terangnya.
Lebih lanjut kata Albar, PokÂtan penerima bantuan Alsintan ini juga akan diberikan pelatiÂhan sehingga bisa mengoptimalÂkan penggunaan Alsintan terseÂbut dan dapat meningkatkan produksi padi sesuai target yang ditetapkan Distani. “Pelatihan akan melibatkan Distani serta mendapat pendampingan para anggota Babinsa,†imbuhnya.
Kepala Dinas Pertanian (Distani) Kota Bogor, Azrin Samsudin, mengungkapkan, kelebihan dari penggunaan transplanter ini bisa memperÂcepat proses penanaman padi. “Dalam proses penanaman padi luasan sawah 1 hektar dengan menggunakan transplanter tiÂdak hanya menunggu dua hari cukup dengan 5 jam. SedangÂkan pompa air digunakan untuk mengantisipasi kesulitan air di musim kemarau,†jelasnya.
Azrin mengatakan Kota BoÂgor sebagai penyangga pangan khususnya beras walaupun luas lahan sawah sekitar 400 hektar, produksi padi tahun ini mencapai sebanyak 10,4 ton/ hektar. Pencapaian tersebut melebihi target yang ditetapkan sebanyak 6,6 ton/hektar. “PenÂingkatan produksivitas padi ini karena menggunakan metode System of Rice Intensification (SRI),†pungkasnya.
(Guntur Eko Wicaksono)