SIAPAPUN makhluk di bumi ini tak mampu menyangkal dan memungkiri keagungan seorang wanita. Apalagi bagi seorang Francisca Lieben dan juga bagi semua wanita tentunya, bahwa orang yang paling penting di dunia ini adalah seorang ibu.
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Menurut wanita yang sering disapa Sisca, seorang ibu jauh lebih hebat dari seorang insinyur yang sukses membangun sebuah gedung penÂcakar langit, karena ibu telah dilibatkan Tuhan untuk mengambil bagian dalam karya ajaib Tuhan yakin membangun sebuah rumah bagi jiwa yg kekal. Bahkan malaikat pun tidak dianugerahi berkat semaÂcam itu.
“Namun fakta hidup, tingkah laku hidup kita kadang tidak berbanding luÂrus, dan sering menodai keÂagungan citra setiap wanita,†ujar Sisca.
Wanita lulusan UniversiÂtas Indonesia, antara kaum lelaki dan kaum wanita terÂbentang alur polarisasi yang cenderung ekstrim. Dalam distance alur ini wanita adalah dia yg selalu menderita, yang selalu menuai kekerasan yang bahkan tidak pernah ditaburinya.
“Memang susah jadi wanita, apalagi mau menjadi wanita yang bebas dan menÂjadi tuan atas dirinyasendiri,†terang dia.
Salah satunya, dalam konteks hukum kaum lelaki sering luput dari perhatian penegakan hukuman. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula. Demikian yg dialami kaum wanita, biasanya dalam kasus aborsi.
Semoga kasus ini membuka pikiÂran dan mata hati kita, agar menyadari kembali bahÂwa kaum perempuan adalah sosok ibu eksistensial, yang rahimnya menjadi titik awal kehidupan insan manusia.
“Ibu adalah dia yg penuh harapan dalam cinta. Hangat serta sayang yang mengalir dari relung-relung hati manusia. Ibu adalah seÂgalanya. Penghibur di kala duka, harapan di kala deÂrita dan sumber kekuatan di dunia kelemahan. Manusia mana yang tidak berlindung di perutnya, dan melihat duÂnia tanpa melalui rahimnya.†tutur dia.
Itulah yang menjadi alaÂsan Sisca kerap emosi kala teman dan kerabat wanitanya disakiti oleh lelaki. Bahkan wanita pecinta binatang anÂjing ini siap pasang badan demi membela wanita.
“Katanya perempuan itu leÂmah, lantas kenapa lelaki sering sekali menjajah wanita. Harusnya mereka mencari lawan yang seÂpadan, jangan menyakiti wanita. Saya paling benci kalau ada wanita dibuat nangis oleh lelaki,†tegasnya.
Kendati begitu, ia berharap waniÂta-wanita manapun saat ini harus lebih kuat, mandiri dan berani. Itu semua unÂtuk pertahanan diri kaum hawa pada saat melakukan perlawanan kepada lelaki, apabila mereka dalam situasi dilecehkan atau adanya kekerasan.