IMG_9666KLUB Indonesia Super League tengah dimanja dengan akan bergsu­lirnya sejumlah turna­men. Namun ironis, klub kasta kedua atau seting­kat Divisi Utama hanya bisa menjadi penonton. Mereka masih mengang­gur karena belum ada rencana digelarnya tur­namen di level ini.

Oleh : Adilla Prasetyo Wibowo

Sebelumnya, klub Divisi Uta­ma mendapat kesempatan tampil di ajang Piala Ke­merdekaan 2015 yang digagas Tim Transisi bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada Agustus-September 2015. Say­ang, hingga kini Tim Transisi belum ada rencana menggelar turnamen serupa. Praktis tidak ada kegiatan yang dilakukan tim di level ini kecu­ali menunggu tawaran ujicoba.

Seusai Piala Kemerdekaan lalu, beberapa tim Divisi Utama masih menjalani laga ujicoba. Sebut saja Persinga Ngawi yang diundang Persi­bas Banyumas serta Persatu Tuban yang mengundang Persebaya Sura­baya di acara ulang tahun klub 18 November silam.

BACA JUGA :  Basket Ramadan Cup 2024, Siapkan Atlet Berprestasi

Namun ada yang benar-benar mendengkur total seperti Perse­pam Madura Utama, Madiun Putra, Mojokerto Putra, Persibo Bondo­woso, serta Persekap Pasuruan yang juga terlibat di turnamen Piala Ke­merdekaan. Mereka mengakui hing­ga kini belum tahu bakal berlaga di mana.

“Belum ada rencana turna­men lagi. Tim juga masih vakum dari kegiatan latihan. Kami ber­harap ada event lagi setelah Piala Kemerdekaan, tapi hingga kini be­lum ada kabar apa-apa. Sebenarnya Persepam tidak ingin menganggur terlalu lama,” jelas Manajer Perse­pam Said Abdullah.

Tim berjuluk Sape Ngamok juga tidak berselera jika hanya menggan­tungkan pada pertandingan ujicoba. Persepam baru akan menyiapkan tim secara serius jika sudah ada kepastian turnamen. “Malah kami berharap langsung kompetisi, jadi biar jelas fokusnya,” tutur Said.

BACA JUGA :  Jadwal Pertandingan Wakil Indonesia di Final Swiss Open 2024

Hal yang sama dirasakan Persatu Tuban yang tempo hari dikalahkan Persebaya Surabaya dalam laga eksebisi di Stadion Lokajaya, Tuban. Hingga berita ditulis, Persatu belum tahu bakal berlaga di mana untuk mengisi kekosongan setelah laga ser­emoni ulang tahun tersebut.

“Seharusnya ada turnamen lagi (untuk tim Divisi Utama), apa­lagi klub-klub ISL juga akan ikut turnamen dalam waktu dekat. Saya sendiri tidak tahu apakah ada yang tertarik menggelar turnamen. Kalau tidak dalam skala nasional, turna­men kecil juga tidak masalah,” tu­tur Fahmi Fikroni, Manajer Persatu Tuban.

Untuk mengisi kekosongan kom­petisi, dia berharap tim Divisi Utama juga diberikan ajang serupa sep­erti klub-klub ISL. Sebab bagaimana pun kasta kedua tetaplah klub pro­fesional yang harus dipertahankan eksistensinya sebelum liga reguler bergulir.

============================================================
============================================================
============================================================