KLUB Indonesia Super League tengah dimanja dengan akan bergsuÂlirnya sejumlah turnaÂmen. Namun ironis, klub kasta kedua atau setingÂkat Divisi Utama hanya bisa menjadi penonton. Mereka masih mengangÂgur karena belum ada rencana digelarnya turÂnamen di level ini.
Oleh : Adilla Prasetyo Wibowo
Sebelumnya, klub Divisi UtaÂma mendapat kesempatan tampil di ajang Piala KeÂmerdekaan 2015 yang digagas Tim Transisi bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada Agustus-September 2015. SayÂang, hingga kini Tim Transisi belum ada rencana menggelar turnamen serupa. Praktis tidak ada kegiatan yang dilakukan tim di level ini kecuÂali menunggu tawaran ujicoba.
Seusai Piala Kemerdekaan lalu, beberapa tim Divisi Utama masih menjalani laga ujicoba. Sebut saja Persinga Ngawi yang diundang PersiÂbas Banyumas serta Persatu Tuban yang mengundang Persebaya SuraÂbaya di acara ulang tahun klub 18 November silam.
Namun ada yang benar-benar mendengkur total seperti PerseÂpam Madura Utama, Madiun Putra, Mojokerto Putra, Persibo BondoÂwoso, serta Persekap Pasuruan yang juga terlibat di turnamen Piala KeÂmerdekaan. Mereka mengakui hingÂga kini belum tahu bakal berlaga di mana.
“Belum ada rencana turnaÂmen lagi. Tim juga masih vakum dari kegiatan latihan. Kami berÂharap ada event lagi setelah Piala Kemerdekaan, tapi hingga kini beÂlum ada kabar apa-apa. Sebenarnya Persepam tidak ingin menganggur terlalu lama,†jelas Manajer PerseÂpam Said Abdullah.
Tim berjuluk Sape Ngamok juga tidak berselera jika hanya mengganÂtungkan pada pertandingan ujicoba. Persepam baru akan menyiapkan tim secara serius jika sudah ada kepastian turnamen. “Malah kami berharap langsung kompetisi, jadi biar jelas fokusnya,†tutur Said.
Hal yang sama dirasakan Persatu Tuban yang tempo hari dikalahkan Persebaya Surabaya dalam laga eksebisi di Stadion Lokajaya, Tuban. Hingga berita ditulis, Persatu belum tahu bakal berlaga di mana untuk mengisi kekosongan setelah laga serÂemoni ulang tahun tersebut.
“Seharusnya ada turnamen lagi (untuk tim Divisi Utama), apaÂlagi klub-klub ISL juga akan ikut turnamen dalam waktu dekat. Saya sendiri tidak tahu apakah ada yang tertarik menggelar turnamen. Kalau tidak dalam skala nasional, turnaÂmen kecil juga tidak masalah,†tuÂtur Fahmi Fikroni, Manajer Persatu Tuban.
Untuk mengisi kekosongan komÂpetisi, dia berharap tim Divisi Utama juga diberikan ajang serupa sepÂerti klub-klub ISL. Sebab bagaimana pun kasta kedua tetaplah klub proÂfesional yang harus dipertahankan eksistensinya sebelum liga reguler bergulir.