Kementerian PerÂhubungan (KemenÂhub) kembali memeÂsan kapal-kapal perintis untuk menghubungÂkan daerah-daerah terpencil. Pembelian kapal ini meruÂpakan kali ketiga dari target penambahan 178 kapal baru selama 2015, termasuk kapal-kapal patroli.
Direktur Jenderal PerÂhubungan Laut Bobby MaÂmahit mengungkapkan, pihaknya baru saja menyeÂlesaikan tender pengadaan 39 unit kapal baru, semuanÂya merupakan kapal perinÂtis.
“Ini yang ketiga kalinya, karena pertama Agustus lalu, dan kedua Oktober. Tahun ini rekor, ini paling banyak sepanjang sejarah Kemenhub, belum pernah ada sebanyak ini. Ini sekaligus jadi bukti pemerintah sekarang serius mendukung tol laut,†ujar Bobby, di kantor Kemenhub, Jalan Medan Merdeka, JakarÂta, Senin (2/11/2015).
Kapal-kapal tersebut akan diproduksi oleh 16 perusaÂhaan galangan kapal di dalam negeri dengan total anggaran Rp 1,4 triliun. Kapal-kapal tersebut meliputi 1 kapal tipe 2.000 GT, 20 kapal tipe 1.200 GT, 4 kapal tipe 750 DWT, dan 14 kapal kecil jenis Rede.
Bobby mengungkapkan, hingga 2017 mendatang, piÂhaknya menargetkan bisa membeli sedikutnya 100 unit kapal perintis baru. Kapal-kapal tersebut meliputi 2 unit ukuran 500 DWT, 2 unit tipe 200 DWT, 25 unit tipe 2.000 GT, 20 unit tipe 1.200 GT, 11 unit tipe 750 DWT, 15 kapal semi kontainer 100 teus, kaÂpal Rede 20 unit, dan 5 unit kapal ternak.
“Dari jumlah itu, sudah 32 unit kapal sudah dalam tahapan pembangunan. Dan alhamdulillah hari ini selesai tanda tangan kontrak 39 unit kapal,†tuturnya.
Kapal-kapal tersebut renÂcananya akan dioperasikan oleh PT Pelni (Persero). SeÂmentara untuk penempatan, sebagian besar akan dioperaÂsikan di Timur Indonesia.
“Penempatan sekaligus opÂerasi kapal perintis di Tual, Ternate, Semarang, Saumlaki, Biak, dan Tahuna. Sementara untuk jenis Rede akan dipakai di Tanjung Balai Karimun,†tutupnya.