BOGOR, TODAY – Pemerintah Kabupaten BoÂgor kembali diiming-imingi janji manis oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, bahwa bantuan dana tidak akan terlambat pada tahun 2016.
“Tahun 2016, bantuan anggaran untuk daerah-daerah penyangga ibu kota paling telat dicairkan pada pertengahan tahun,†kata Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah, usai bertemu dengan Bupati Bogor, Nurhayanti.
Bang Eful, sapaan Saefullah, menjelasÂkan, keterlambatan pencairan dana bantuan pada tahun 2015 lantaran ada permasalahan pada saat pembahasan RAPBD.
“Pokoknya, DKI berkomitmen membantu daerah penyangga. Karena DKI butuh peran dan bantuan daerah-daerah ini,†kata dia.
Ia menegaskan, penggunaan bantuan keuangan DKI ini diserahkan sepenuhnya keÂpada daerah penerima.
“Tapi, proyek yang akan dibangun denÂgan dana bantuan itu imbasnya secara tidak langsung berdampak bagi DKI Jakarta. MisÂalnya penataan daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung, sebagai upaya mencegah banjir,†jelasnya.
Menurutnya, apabila bantuan tidak terserah oleh daerah penerima, maka dikemÂbalikan ke kas daerah DKI dan akan dialokasiÂkan kembali pada APBD 2016.
“Jadi ada kemungkinan bantuan tahun depan nilainya akan lebih besar dibandingÂkan tahun 2015 ini,†terangnya.
Pada tahun 2015, Bumi Tegar Beriman menerima Banprov DKI sebesar Rp 67,4 milÂiar. Namun, karena pencairannya terlambat, dari Rp 67,4 miliar itu hanya sekitar Rp 14 miliar saja yang terserap.
“Sisa uang yang tidak terserap kita kembaÂlikan lagi ke pemberi bantuan,†kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah.
Menurutnya, anggaran tidak terserap maksimal lantaran proyek yang akan dibanÂgun merupakan pembangunan fisik yang ahÂrus melewati proses lelang dan pembebasan tanah. Seperti untuk memperluas areal Situ Cikaret dan Kabantenan.
“Itu semua kan butuh waktu, sementara tahun anggaran 2015 tersisa tinggal dua bulan lagi, sehingga kita memutuskan mengembaÂlikannya ke DKI, karena aturan mainnya sepÂerti itu,†tandasnya.
(Rishad Noviansyah)