foto-persib-bandung-latihan-di-sidolig-SIM_2912vBANDUNG, Today – Pelatih PERSIB Djadjang Nurdjaman fokus membenahi penyelesaian akhir anak asuhnya sebelum menghadapi per­tandingan lanjutan turnamen Piala Jenderal Sudirman kontra Pusamania Borneo FC di Sta­dion Gelora Delta Sidoarjo, Jumat (27/11/2015). Selain penyelesaian akhir, beberapa taktik dan stategi lain pun terus dimatangkan pada sesi latihan.

Perbaikan pada beberapa lini, dikatakan Djadjang sebagai bahan evaluasi tim saat tampil pada dua pertandingan sebelum­nya, yakni menghadapi Persela Lamongan (15/11/2015) dan Surabaya United (21/11/2015) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.

“Kita coba benahi tingkat di mana kema­rin dianggap belum menemui form terbai­knya yaitu finishing touch. Kita perbaiki hari ini, termasuk dari crossing dan dari tengah,” kata Djadjang.

Djadjang mengatakan, setiap harinya in­tensitas latihan terus meningkat dan menu­run menjelang pertandingan. Latihan dengan fisik intensitas tinggi sebagai usaha untuk mengembalikan kondisi pemain pada perfor­ma terbaik. Sampai saat ini, kondisi fisik ma­sih terus ditingkatkan setelah libur panjang.

BACA JUGA :  Jaga Kadar Gula Darah dengan 5 Kebiasaan Pagi yang Penting Ini

“Kita naikan lagi intensitas latihan hari ini dibandingkn kemarin, besok kita turun. Kondisi fisik kita juga tingkatkan secara berta­hap,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan optimis tim­nya mampu keluar dari situasi sulit dalam perebutan tiket babak 8 besar.

Baginya pengalaman Firman Utina dan kawan-kawan di pentas sepakbola nasional sudah tidak usah diragukan lagi.

Dengan mayoritas pemain yang pernah membela timnas, mental pasukan Persib menjadi faktor penting saat mereka akan menghadapi Pusamania Borneo FC.

“Yang pasti saya percaya diri dan opti­mis dengan kualitas tim kita. Ditambah mo­tivasi dan juga akan tampil dengan kekuatan penuh,” ujar Djanur saat diwawancara di Ho­tel Western Papilio, Kamis (26/11).

Persib sendiri secara rekor pertemuan masih unggul atas Pesut Etam. Di Piala Wa­likota Padang, Maung Bandung mampu ung­gul telak 3-0. Sedangkan di perempatfinal Pi­ala Presiden lalu dalam format laga home and away, kedua tim masing-masing menang saat menjadi tuan rumah. Meski pada akhirnya agresifitas gol tandang membuat Persib lebih superior. Hasil itu diakui Janur menjadi bekal bagi anak asuhnya untuk memperpanjang trend positif. “Itu memori boleh diingat un­tuk memotivasi dan menambah kepercayaan diri. Tapi dengan catatan kita selalu menang dengan susah payah artinya harus dengan perjuangan keras,” tuturnya.

BACA JUGA :  Gelar Syiar Ramadhan, Organisasi Keluarga Mahasiswa Universitas Binaniaga Santuni Anak Yatim Piatu

Kemenangan sendiri menjadi harga mati bagi Persib. Karena jika menelan kekalahan, satu tiket lolos ke second round hampir dipas­tikan melayang.

Untuk itu pelatih berusia 57 tahun terse­but meminta pasukannya untuk bermain all out demi kelangsungan tim. Dia pun yakin tekad yang sama akan diusung oleh pemain lantaran jika tidak lolos, pemasukan mereka dari sepakbola pun otomatis terhenti.

“Pertandingan ini menjadi kunci untuk bisa lolos atau tidak. Itu yang menjadi moti­vasi pemain meningkat, karena kondisi ini sama kaya babak delapan besar dan semifinal kemarin. Saya tahu pemain semua pasti ingin lolos,” pungkasnya.

(Imam/net)

============================================================
============================================================
============================================================