MANAJEMEN PT Freeport Indonesia menegaskan masih menunggu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menepati janjinya untuk mengakomodir perpanjangan kontrak karya perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) tersebut yang akan habis pada 2021 mendatang.
YUSKA APITYA AJI ISWANTO
[email protected]
Divestasi tidak jalan kaÂrena kan kami dijanjiÂkan. Waktu itu kan suÂrat dari Pak Sudirman bilang akan ada revisi Peraturan Pemerintah Nomor 77, ya kita tunggu konstruksi hukuÂmnya saja,†ujar Vice President Corporate Communications FreeÂport Indonesia, Riza Pratama, Kamis (3/12/2015).
Pada pertengahan Oktober 2015 lalu dalam suratnya kepada petinggi Freeport-McMoRan, MenÂteri Sudirman mengatakan untuk memuluskan keberlangsungan kegiatan pertambangan Freeport maka pemerintah akan merevisi sejumlah peraÂturan pertambangan di Indonesia.
Peraturan tersebut meliputi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan MinÂeral dan Batubara dan PP Nomor 79 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga Atas PP Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan KegiaÂtan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.
Tak cuma itu, pemerintah menÂurutnya juga akan menyiapkan inÂsentif fiskal menyusul komitmen Freeport yang akan menanamkan investasi di Indonesia. “Kami menÂyambut baik kelanjutan investasi Freeport di Papua yang akan menÂingkatkan perekonomian lokal dan nasional,†tutur Sudirman. “Jadi kami tidak menunda, hanya menÂunggu kepastian hukumnya serta bagaimana mekanismenya yang jelas,†tegas Riza.
Riza mengaku manajemen Freeport tidak terburu-buru dalam melakukan divesÂtasi 10,64 persen sahamnya untuk pihak Indonesia. Bagi Freeport, yang menjadi prioritas saat ini adalah memperoleh kepastian perÂpanjangan kontrak karya dibandÂingkan divestasi. “Tentunya bagi perusahaan yang paling penting adalah perpanjangan kontrak. Kami melihatnya mungkin masih ada revisi peraturan, harapan kami masih ada revisi. Sehingga kami bisa melanjutkan komitmen untuk melakukan divestasi sampai 30 persen pada 2019,†tegasnya.
Persiapan IPO
Terkait permintaan manajeÂmen Freeport yang ingin melakuÂkan divestasi saham melalui pasar modal atau bursa efek Indonesia, Riza mengaku sudah mengundang Direktur Utama PT Bursa Efek InÂdonesia Tito Sulistio untuk datang ke fasilitas produksi Freeport di Papua, beberapa waktu lalu.
“Kami sudah komitmen untuk berdivestasi. Pak Tito kami undang kesana untuk melihat operasi kami. Namun jangan dulu dibilang ini persiapan IPO,†tegas Riza. (net)