Wakil Ketua Umum Golkar kubu Aburizal Bakrie, Fadel Muhammad, menÂgatakan ada tiga nama yang dapat menggantikan posisi Ketua DPR Setya NoÂvanto. Hal itu ia sampaikan sebelum Setya Novanto menyÂerahkan surat pengundurannya ke Mahkamah Kehormatan Dewan DPR, tadi malam. “Ada banyak Wakil Ketua Umum Golkar. Saya, Aziz Syamsuddin, dan Ade Komarudin,” ujar Fadel.
Menurut Fadel, nama-nama yang beredar di bursa pengganti Setya Novanto mesti sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Rapat Pimpinan Nasional Golkar. Persyaratan menjadi pimpinan DPR dari Fraksi Golkar adalah menjabat wakil ketua umum, anggota fraksi, berpengalaman, memiliki perolehan suara yang tinggi, dan merupakan fungsionaris partai.
Hal terpenting, ujar Fadel, si calon pimpinan DPR mengantongi dukungan penuh Aburizal Bakrie selaku Ketua Umum Golkar. Malah sesungguhnya, kata Fadel, pemiliÂhan pimpinan DPR merupakan hak prerogatif Aburizal Bakrie atau Ical.
Hingga saat ini, menurut Fadel, Ical belum memberikan sinyal sama sekali terkait siapakah yang bakal menggantikan posisi Setya Novanto.
Meski Setya telah mundur, Sekretaris Fraksi Golkar Bambang Soesatyo belum mendapat konfirÂmasi langsung terkait pengunduran diri sang Ketua DPR. Bambang malah mengetahui pengunduran diri Setya Novanto dari televisi. “Belum ada pembicaraan antara Setya dengan fraksi,” ujar Bambang, semalam.
Setya Novanto diduga melangÂgar kode etik dengan meminta saÂham PT Freeport Indonesia. Dia disebut mencatut nama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf KalÂla, sebagai kompensasi atas niatnya memuluskan perpanjangan kontrak karya Freeport di Indonesia.
Kasus tersebut mencuat setelah Setya dilaporkan ke MKD oleh Menteri ESDM Sudirman Said yang mendapat laporan dari Presiden Direktur PT Freeport Indonesia MaÂroef Sjamsoeddin. Maroef diam-diÂam merekam percakapan antara dia, Setya, dan pengusaha Riza Chalid.
(Yuska Apitya Aji)