Untitled-5Janji Presiden Joko Widodo untukmembuat seluruh pelosok negeri diterangi sinarlistrik, mulai dibukti­kan. Tepat pukul 15.50 WITA, Minggu, 27 Desember 2015, Pesawat KepresidenanIndone­sia-1 yang membawa Presiden Jokowidan Ibu Negara Iriana serta rombongan, mendarat di Bandar Udara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Oleh : Alfian Mujani
[email protected]

Setiba di Bandara El Tari, Jokowi dan rombongan langsung menuju lokasi peresmian Independent Power Producer Pembangkit Listrik Tenaga Surya (IPP PLTS) 5 MWp, di Desa Oelpuah, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.

PLTS berkapasitas 5 MWp ini dibangun oleh PT LEN Industri (Persero) yang bertin­dak sebagai IPP. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menyampaikan bahwa ini merupakan PLTS terbesar yang pernah dibangun di Indonesia.

Seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (27/12/2015), Sudirman juga menyampaikan, meski hanya 5 MWp, bagi Kupang ini merupakan tambahan yang cukup signifikan, mengingat daya efektif lis­trik di Kupang adalah 68 MW, yang sebenarnya sudah memasuki situasi krisis karena reserve margin-nya san­gat minimal.

Selain itu, saat ini juga masih ter­dapat antrian yang pemasangan lis­trik hingga 64 MW. Kawasan industri terpadu Kupang juga sebenarnya su­dah siap. Hanya saja terkendala pa­sokan listrik.

Untuk itu, PLN dan Pemerintah Daerah Kupang berencana untuk mengembangkan PLTS seluas 7 hektar ini. PLTS dengan total investasi USD 11,2 juta ini diharapkan juga dapat menjadi milestone bagi pembangu­nan energi baru dan terbarukan yang merupakan komitmen pemerintah.

BACA JUGA :  Menu Sarapan dengan Cah Kangkung Bawang Putih yang Harum Menggugah Selera

Sistem PLTS Grid-Connected yang digunakan pada PLTS ini memung­kinkan pembangkit tenaga surya ini bekerja secara paralel dan terhubung langsung dengan jaringan listrik utama sehingga tidak menggunakan sistem baterai karena listrik yang di­hasilkan langsung dialirkan ke jarin­gan listrik eksisting pada siang hari.

Sistem ini terdiri dari rangkaian panel modul surya, sistem inverter, sistem proteksi elektrik, dan per­angkat interkoneksi jaringan. Sistem PLTS Grid-Connected ini sudah dibangun di dua lokasi yaitu Bangli dan Karangasem, Bali dengan total daya masing-masing sebesar 1 MWp.

Dalam dua minggu ini telah di­lakukan uji coba IPP PLTS Oelpuah, dan berhasil memasok listrik yang sebesar 4 MWp. Di musim hujan seperti sekarang ini, PLTS ini tetap mampu menyalurkan listrik sebesar 27% dari kapasitas normal.

PLTS Kupang ini mulai dibangun pada Januari 2015. Secara kontrak seharusnya baru selesai pada Juni 2016. Dengan demikian, pembangu­nan ini selesai 6 bulan lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan.

Ketika meresmikan IPP PLTS 5 MWP ini, Presiden Jokowi me­nyampaikan bahwa PLTS 5MWP ini merupakan yang terbesar yang pernah dibangun di tanah air. “Ini yang pertama bisa dikerjakan dalam 9 bulan. Bauran energi, kombinasi seperti ini ramah lingkungan,” ujar Jokowi dalam siaran pers, Minggu (27/12/2015).

BACA JUGA :  Lauk Sehat Rendah Lemak dengan Ikan Kukus Asam Pedas

Jokowi mengatakan bahwa pemer­intah ingin memperbesar penggunaan energi baru terbarukan (EBT), meski harga per kwh relatif mahal, baik tena­ga surya maupun tenaga hidro. “Ini jatuhnya kira-kira USD 22 sen/kwh, ka­lau yang batu bara hanya USD 5-6 sen/ kwh,” kata Presiden.

PLTS seperti ini, nantinya akan dikembangkan terutama di pulau-pulau yang sulit terjangkau oleh pembangkit listrik batu bara. “Nanti larinya ke PLTS,” ucap Jokowi.

Dalam pemikiran Presiden, PLTS yang dibangun sebaiknya lebih besar atau sama seperti ini. “Tapi memang lebih bagus kalau mengerjakan yang besar, jadi ongkos perawatan jelas dan manajemen juga bisa dihitung,” ucap Jokowi.

Saat ditanya wartawan, apakah peresmian PLTS ini merupakan hadiah bagi Kota Kupang yang baru saja berulang tahun. Jokowi menjaw­ab bahwa PLTS itu merupakan yang pertama. Hadiah yang kedua akan datang dua-tiga bulan lagi. “Akan tiba kapal listrik kapasitas 60 MW,” ucap Presiden. (detik)

============================================================
============================================================
============================================================