BOGOR, TODAY — Proram sertifikasi tanah bagi MasyaraÂkat Berpenghasilan Rendah (MBR) terpaksa mandek. Pasalnya, belum ada support bantuan anggaran pembiayÂaan dari Pemkot Bogor.
Badan Pertanahan NasiÂonal (BPN) Kota Bogor masih menunggu kepastian pagu anggaran yang diplotting unÂtuk bantuan sertifikat gratis bagi masyarakat ekonomi di bawah rata-rata itu.
‘’Sebetulnya ada kerjasaÂma antara BPN dengan PemÂkot Bogor dalam pembuatan sertifikat tanah masyarakat berpenghasilan rendah. TaÂhun 2015 sudah jalan. Tetapi tahun 2016 ini, kami belum dapat kepastian dari PemÂkot,’’ ujar Kepala BPN Kota Bogor Yulia Jaya Nirmawati SE, SH, MM dalam percakaÂpan dengan Bogor Today di kantor BPN Kota Bogor, beÂberapa hari lalu.
Padahal, menurut Yulia, permohonan pembuatan sertÂifikat dari MBR sangat banyak. Tahun ini angkanaya mendekati 5.000 permohonan. Namun perÂmohonan tersebut belum bisa diproses lantaran belum ada kepastian soal pembiayaannya.
Tahun lalu, Pemkot Bogor menggelontorkan bantuan angÂgaran dari Corporate Social ReÂsponsibility (CSR) untuk menÂdanai pengurusan sertifikat bagi MBR. “Tahun lalu, ada 470 sertifikat gratis yang dibagikan bagi MBR. Dananya dari CSR perusahaan. Tahun ini memang ada kendala. Belum ada support dari Pemkot Bogor,†kata Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Heri Cahyono, kemarin petang.
Politikus Golkar itu menÂgaku kecewa dengan lambatnya kinerja Pemkot Bogor dalam pengurusan anggaran CSR. “KaÂlau alasannya anggaran, jelas salah besar. Ini kan untuk maÂsyarakat tidak mampu. Harus diperjuangkan,†kata dia.
DPRD, kata Heri, akan berÂbicara dengan Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto, untuk melakuÂkan percepatan penyaluran bantuan anggaran sertifikasi tanah MBR terseÂbut. “Ini tugas bersama. Kami akan panggil dan minta supaya anggaran diÂpercepat. Munculnya banyak sengketa tanah di Kota Bogor disebabkan karena banyak pemilik tanah tidak menganÂtongi sertifikat hak milik jelas,†jelasnya.
Tahun lalu, Pemkot Bogor merangkul Bank BJB untuk mensupport pembiayÂaan sertifikat tanah dan bangunan bagi MBR. Inisiatif yang dilakukan BPN Kota Bogor dan BJB ini difasilitasi Pemkot berupa penyediaan data untuk penyalÂuran sertifikat MBR agar tepat sasaran.
Dari seluruh warga Kota Bogor, yang paling banyak membutuhkan sertifikat MBR tersebar di Bogor Barat dan Bogor SeÂlatan. Data yang diterima BPN pada tahun lalu, terdapat potensi penerima MBR berÂjumlah sekitar 3.000 penerima. Tahun ini, jumlah pengajuan masuk ke BPN ada sekiÂtar 5.000 pemilik tanah.
(Yuska|Alfian M)