IMG-20160119-WA0057Bagi SDN Julang, Tanah Sareal, Kota Bogor, tak memiliki halaman hijau terbuka yang lebar, bukan berarti harus berhenti bermimpi mewu­judkan lingkungan sekolah yang hijau dan asri. Sekolah yang dipimpin Siti Nur Hamidah MPd ini justru bertekad untuk menjadi SD percontohan lingkungan hidup di Kota Bogor.

‘’Kami selalu mengajarkan kepada anak-anak bahwa menanam pohon ini sangat penting untuk mengatasi global warming (pemanasan global) yang saat ini tengah menjadi isu dunia,’’ kata Ibu Nur, begitu Siti Nur Hamidah dipanggil para muridnya.

Tim Bogor Hejo yang dipimpin Alfian Mu­jani, Selasa (19/1/2016) kemarin memamng melakukan penanaman pohon di SDN Julang. Seperti biasa, Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Heri Cahyono setia hadir bersama koleganya para anggota DPRD dari Partai Demokrat An­ita Primasari Morgan dan anggota DPRD dari Fraksi PPP Andi Surya Wijaya, dan Sekretaris Bogor Hejo Tato Marsito yang juga mewakili RAPI Kota Bogor. Wakil Ketua DPRD Sopian Ali Agam sempat hadir beberapa saat sebe­lum penanaman dimulai.

BACA JUGA :  PVMBG Laporkan Gunung Marapi Erupsi Malam Ini

Karena itu, Nur mengaku sangat senang dipilih tim Bogor Hejo sebagai lokasi tanam pohon dengan memanfaatkan lahan yang ada. ‘’Kami terus berupaya untuk menjadi SDN percontohan di bidang lingkungan,’’ katanya, ‘’Apa yang dilakukan surat kabar harian Bogor Today ini sangat memotivasi siswa kami untuk lebih menyintai lingkungan alam,’’ tambahnya.

Itu sebabnya, mesti tak memiliki lahan terbuka yang lebar, SDN Julang ini memiliki koleksi tanaman buah yang relatif lengkap. Ada pohon buah dukuh, kokosan, menteng, pala, mangga, jambu jamaika, jambu air, rambutan, gandaria, bisbul, klengkeng, je­ruk, dan lain-lain yang sebagian besar mere­ka tanam di pot-pot besar.

BACA JUGA :  Oknum Polisi Tega Cabuli Anak Tiri di Surabaya Berkali-Kali

Anita Primasari yang memberikan samb­utan mewakili para anggota dewan yang hadir, menjelaskan pentingnya pohon bagi kesehatan dan kenyamanan lingkungan. Dari pohon, katanya, dihasilkan oksigen yang san­gat dibutuhkan mahluk hidup, termasuk ma­nusia dan hewan. ‘’Karena itu, saya berharap adik-adik pelajar dan kita semua bisa lebih giat lagi menanam pohon,’’ katanya.

Usai menanam pohon, Heri Cahyono, Andi Surya dan Anita mengecek beberapa bagian bangunan SDN Julang yang sudah ru­sak dan bisa membahayakan kegiatan bela­jar mengajar. SDN Julang memiliki 25 Kopel (Kelompok Belajar) sementara ruang kelas yang dimiliki hanya 13 ruang. ‘’Kami atur kegiatan belajar mengajarnya jadi sua shif, pagi dan siang,’’ kata Nur.

============================================================
============================================================
============================================================