Untitled-5BOGOR, Today – Demam Berdarah Dengue (DBD) terus menghantui masyarakat Kabu­paten Bogor. Meski kasus warga yang terjangkit dan meninggal menurun dalam dua tahun ter­akhir, catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) masih tergolong tinggi.

Data yang dihimpun Bogor Today, pada tahun 2013 terjadi 1.342 kasus DBD dan mengi­langkan nyawa 25 orang.

Kemudian pada 2014 kasus naik menjadi 1.834 dan men­inggal 29 jiwa. Terakhir, tahun 2015 lalu, ada penurunan men­jadi 1.453 dan meninggal 27 orang.

Menurut Kepala Dinas Kes­ehatan Kabupaten Bogor, dr Camalia Wilayat Sumaryana mengatakan, masih tingginya kasus DBD disebabkan ren­dahnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

“Kalau tidak mau terserang DBD, lingkungannya harus ber­sih. Kalau tempat tinggalnya jadi wilayah endemis, jangan cuek terhadap Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Sikap cuek ini lah yang menyebab­kan meningkatnya DBD,” kata Camalia kepada Bogor Today, Jumat (22/1/2016).

BACA JUGA :  Pasangan Jaro Ade - Anang Hermansyah Berpeluang Maju di Pilbup Bogor 2024

Banyak cara, kata dia, un­tuk menghindari DBD. Salah satunya lewat kegiatan 3M (Menguras, Menutup dan Men­gubur).

Jika DBD menyerang hing­ga menyebabkan demam ting­gi, sebaiknya cepat minum air putih sebanyak-banyaknya.

Menurutnya, fogging atau pengasapan yang kerap di­lakukan masyarakat dalam memberantas sarang nyamuk, seharusnya menjadi alternatif terakhir.

“3M dan PHBS itu harusn­ya yang utama. Kalau fogging mah alternatif terakhir,” lan­jutnya.

Kepala Bidang Pencega­han, Pemberantasan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P2PKL) Dinkes Kabupaten Bogor, dr Kusnadi menjelas­kan, pola hidup masyarakat menentukan kualitas keseha­tan lingkungan tempat tinggal mereka.

BACA JUGA :  Pj. Bupati Bogor Sampaikan Laporan Keuangan Pemkab Bogor Tahun 2023 Kepada BPK

Menurutnya, Dinkes tidak bisa bekerja sendiri dalam mengatasi beragam penyakit di Bumi Tegar Beriman. Aparat desa dan kecamatan pun me­miliki peranan dalam kasus DBD yang sulit terkendali ini.

“Untuk tokoh masyarakat, jika ada warga yang terkena DBD, mereka harus segera mel­aksanakan PHBS dengan meli­batkan Puskesmas di kecama­tan masing-masing sebagai antisipasi dini,” kata Kusnadi.

Namun, meski Kecamatan Cibinong relatif paling maju di Bumi Tegar Beriman, kasus DBD disana kerap menjadi yang paling tinggi.

Pada 2013 terjadi 225 kasus tiga diantaranya meninggal, tahun berikutnya melonjak drastis menjadi 433 kasus dan 10 orang meninggal.

Fakta sedikit melegakan terjadi pada 2015 saat kasus turun menjadi 282 dan tiga di­antaranya meninggal.

(Rishad Noviansyah)

============================================================
============================================================
============================================================