6v14BANDUNG, Today – Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan atau Aher selaku Ketua Umum PB PON (Pekan Olahraga Nasional) XIX 2016, memastikan perhelatan tersebut diundur sepekan dari dari 9-21 September 2016 menjadi 17-29 September 2016.

Aher mengatakan kepastian itu diperoleh setelah memperoleh persetujuan seluruh pengurus Komite Olahraga Nasional Indone­sia (KONI), baik pusat/provinsi, dalam Rapat Koordinasi KONI beserta PB PON XIX dan Peparnas XV 2016 Jawa barat di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Band­ung Barat, Kamis (21/1/2016).

Menurut dia, rakor melibatkan 31 provinsi dari 34 provinsi yang diundang, turut hadir Ketua KONI Pusat, Tono Suratman bersama ja­jaran pengurus pusat dan seluruhnya semalam menyatakan persetujuan pengunduran.

Ia mengatakan pengunduran guna meng­hormati perayaan hari raya Idul Adha yang jatuh 12 September 2016 serta disertai tasyrik (hari penyembelihan hewan qurban tiga hari setelahnya yakni 13-15 September 2016).

Sebelumnya, pada akhir 2015, PB PON XIX telah mengirim surat pertimbangan ke­pada KONI Pusat terkait perubahan jadwal dengan pertimbangan hari besar keagamaan dan waktu itu sudah disetujui secara lisan/ informal. “Kita sudah melakukan koordinasi sebelumnya dengan KONI Pusat, dan rapat koordinasi ini memastikan legitimasi kes­epakatan semua pihak,” kata Aher, mengutip Antara, Jumat (22/1/2016).

Dia menjelaskan, penyelenggaraan PON tidak ingin mengganggu berlangsungnya hari besar keagamaan Islam. Sebab, jika tetap di­laksanakan di tengah Idul Adha, maka mau ti­dak mau pertandingan juga harus dihentikan.

“Jika jadwal tetap pada Idul Adha kan ti­dak mungkin ada pertandingan, atlet dan ofi­sial juga tidak mungkin pulang dulu. Maka, supaya tidak mengganggu ibadah, ya sebai­knya diundur, dan semua sepakat, tidak ada masalah,” ujarnya.

Menurut Aher, upacara pembukaan yang diundur ke 17 September 2016, tidak akan mengganggu persiapan yang sudah dan ten­gah dilakukan. Bahkan, persiapan jadi bisa lebih matang dilakukan.

Sejalan dengan penegasan Gubernur, Ketua KONI Pusat Tono Suratman dalam pembukaan rakor mengatakan, pihaknya sepakat dan senada dengan usulan pemun­duran jadwal oleh PB PON XIX tersebut.

Mengenai persoalan cabang olahraga, khususnya sepakbola yang menjadi prima­dona, Tono menjelaskan dirinya mendapat tugas dari Menpora untuk segera menyeleng­garakan babak kualifikasi. Rencananya, akan dipusatkan di Jawa Barat pada 20 hingga 30 Maret 2016 mendatang.

Sementara itu, Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat, Yudha Munajat Sa­putra yang juga Sekretaris PB PON XIX se­belumnya mengatakan jika tidak diundur, malah akan terjadi pemborosan anggaran.

“Jika digelar PON, lalu di tengah-tengah diliburkan, maka terjadi pembengkakan bi­aya. Satu hari libur saja bisa rugi Rp12 hingga Rp13 miliar,” katanya.

(Imam/net)

============================================================
============================================================
============================================================