Setiap akhir bulan, Jakarta akan diramaikan oleh paÂmeran produk-produk Usaha Kecil dan MenenÂgah (UKM) dari seluruh daerah di Indonesia. Ini merupakan acara yang digelar oleh Galeri Indonesia WOW bersama Kementerian KoÂperasi dan UKM ini diberi nama Marketeers Creativity Day.
Pembukaan yang berlangsung Minggu (24/1/2016), dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga dan Anggota WatimÂpres Sri Adiningsih di Gedung Smesco, Jakarta Selatan.
Tema yang diangkat adalah It’s a Joyful Marketplace dengan meliputi industri fashion, kuliner, musik, olahraga, fotografi dan lain sebagainya. “Ini produknya bagus-bagus, makanannya juga enak-enak,†ungkap Puspayoga di sela-sela kunjungannya, Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Minggu (24/1/2016)
Banyak brand lokal ditampilÂkan pada acara ini antara lain BroÂdo, Denu Cokelat, Aksan Sjuman, Revolt Effect, Black Magic Chew, Taste and passion dan lainnya.
Acara ini juga didukung oleh Lembaga Layanan Pemasaran KoÂperasi dan UKM, Indonesia MarÂketing Asociation, ICSB IndoneÂsia, Yayasan Dharma Bakti Astra, dan Blibli.com.
Denu Cokelat
Salah satu produk unik yang palÂing menarik perhatian adalah bisnis kuliner. Produksinya mungkin dari rumahan, tapi rasanya dan kualitasÂnya berkelas bintang 5. Salah satu di antaranya adalah choco crust denÂgan merek ‘Denu Cokelat’.
Pada dasarnya, ini adalah paduan antara cokelat dan sereal yang dikeÂmas dalam sebuah botol kaca. Untuk menikmatinya, maka botol tersebut harus direbus sekitar 10-15 menit, sampai dengan seluruh cokelat menÂcair.
Cokelat yang hangat bisa dipaduÂkan dengan wafer, biskuit atau seÂjenisnya. Bisa juga langsung dilahap dengan sensasi kenikmatan di mulut. Rasanya, dijamin tidak kalah dengan merek-merek cokelat dunia yang raÂmai dijual di pasaran.
Menariknya, harga yang ditawarÂkan sangat miring. Bukan karena rasa, melainkan biaya produksi yang cukup efisien. Satu botol dijual pada kisaran Rp 50.000 dan hanya bisa didapatkan dengan cara memesan via online.
“Hingga saat ini baru membuka toko online. Untuk toko (offline), kita belum membuka toko offline, saat ini masih home industri di daerah BandÂung,†kata Nugraha Sugiarta, FoundÂer Denu Cokelat di Gedung Smesco, Jakarta.
Nugraha sudah memulai usaÂhanya sejak 2012 lalu, bersama sang istrinya, yakni Amelia DeÂvita. Memasuki tahun keempat, nama Denu Cokelat sudah cukup dikenal.
Media sosial dan pameran menÂjadi andalan promosi serta penjuaÂlan produknya. Omzetnya sekarang mencapai kisaran Rp 100 juta dalam sebulan.
Produk ini juga dititipkan pada beberapa toko di luar Bandung, di antaranya Jakarta, Yogyakarta, SuraÂbaya, Makasar, Palembang. Target dari Nugraha ke depannya adalah membuka toko sendiri. “Hanya toko offline kita belum punya. HarapanÂnya pemerintah bisa memberikan kemudahan dalam membuka beruÂsaha,†paparnya.
(detik)
Bagi Halaman