JAKARTA, TODAY — Asosiasi PenÂgelola Reksa Dana Indonesia (APRÂDI) punya target jangka panjang, hingga tahun 2017 jumlah investor reksa dana di Indonesia bisa menÂcapai 5 juta orang.
“Kita punya roadmap investaÂsi, hingga 2017 bisa capai 5 juta investor. Sekarang baru 250 ribu. Masih jauh dari target, tapi peluÂangnya sangat besar karena maÂsyarakat Indonesia ada 250 juta,†ujar Ketua Umum APRDI Denny R Thaher, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/1/2015).
Meski peluangnya masih terbuka lebar, namun menurutnya mencapai target tersebut bukan perkara muÂdah mengingat cara pandang orang Indonesia yang kebanyakan belum berorientasi pada investasi jangka panjang. “Masyarakat Indonesia maÂsih kebanyakan bersifat saving. Ada uang disimpan dulu baru investasi atau seperti deposito,†jelasnya.
Hal lain yang membuat kebanÂyakan orang Indonesia masih belum mau masuk ke dunia investasi karena adanya anggapan bahwa investasi itu untuk orang kaya yang ingin memÂperbesar uangnya.
“Padahal kalau lewat reksa dana, justru investasi bisa memÂbantu mereka yang belum kaya, mereka yang masih memiliki banÂyak kebutuhan,†sambungnya.
Untuk itu, pihaknya terus menÂgupayakan bukan hanya sosoalÂisasi dan edukasi, tapi juga menyeÂdiakan produk-produk investasi yang sederhana dan mudah dijangÂkau oleh masyarakat.
“Misalnya pelan-pelan kita ingin bisa jual reksa dana di minimarket, pelan pelan kesana. Banyak hal yang bisa dilakukan, saya setuju reksadana beli di mana saja. Tapi pertama yang harus diperkuat tenaga penjualnya dulu. Harus berlisensi,†beber dia.
Dengan cara tersebut, diharapÂkan semakin banyak masyarakat Indonesia yang mengenal dan mau terjun untuk langsung berinÂvestasi.
(dtc)