JAKARTA TODAYÂ – Institut Pertanian Bogor (IPB) dan TNI AL menggelar seminar yang membahas penguatan poros maritim Indonesia yang diÂlangsungkan di atas kapal KRI Banda Aceh 593, Markas ArmÂabar, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (28/1/2016).
Seminar yang dirangkum dalam acara Ocean Leaders Forum dan IPB Berlayar 2016 diikuti sekitar 300 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen dan civitas akademi IPB, serta tamu undangan dari universitas lainnya.
Hadir mengisi acara semiÂnar yakni Kepala Staf TNI AnÂgkatan Laut, Laksamana TNI Ade Supandi sebagai pemÂbicara kunci yang akan meÂnyampaikan paparan tentang “Penguatan Poros Maritim InÂdonedia”.
Pembicara kedua yakni Rektor IPB Prof Herry SuhadiÂyanto, yang menyampaikan materi tentang “PengarustaÂmaan Pendidikan Tinggi dan Riset Bidang Keluatan dan KeÂmaritiman”.
Pembicara berikutnya Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristek Dikti, Dr Muhammad Dimyati, yang memaparkan tentang “Penguatan Riset dan PengemÂbangan Teknologi Kelautan dalam Mewujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia.
Di sela-sela kegiatan Ocean Leaders Forum dan SemiÂnar IPB Berlayar 2016 juga dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama (Mou) antara MRPTNI dan TNI AL yang disaksikan oleh Dirjen PRP Kemenristek Dikti dan Deputi SDA dan Kemaritiman, Bappenas.
Dalam acara tersebut, juga diisi dengan sesi panel yang dihadiri sejumlah pembicara d iantaranya Deputi Bidang Kemaritiman dan SumberÂdaya Alam, Bappenas yang menyampaikan tentang konÂsep Indonesia sebagai poros maritim.
Pembicara berikutnya Ketua Senat Akademik Guru Besar IPB, yang memaparÂkan tentang perspektif ocean policy untuk penguatan poros maritim, dan Ketua Umum Kadin yang menyampaikan tentang peran pelaku bisnis dalam penguatan poros mariÂtim Indonesia.
KRI Banda Aceh -593 merupakan kapal jenis landÂing platform dock yang dibanÂgun dan diproduksi oleh anak bangsa yakni oleh PT PAL dan diluncurkan tahun 2010. Kapal perang ini diproduksi untuk memperkuat posisi InÂdonesia sebagai poros maritim dunia. KRI Banda Aceh -593 dibuat dengan menggunakan konstruksi lambung ganda (double bottom) untuk memuÂdahkan manuver, dan dilengÂkapi bow thruster yang berÂfungsi memecah gelombang.
KRI Banda Aceh -593 diÂgunakan untuk menunjang tugas dan operasi TNI AL anÂtara lain landing craft carrie, pendaratan pasukan, operasi amfibi, tank carrier, combat vehicle 22 unit, tactical vehicle 13 unit, total embarkasi 507 personel. Selain itu, operasi kemanusiaan dan penangguÂlangan bencana, serta mampu berlayar selama 30 hari secara terus-menerus.
(Abdul Kadir Basalamah|Yuska)