Krisna Kuncahyo, Dirut PDJT Transpakuan Kota Bogor, nampaknya juga sama saja. Tak bisa berkutik menghadapi peliknya persoalan PDJT Transpakuan Kota Bogor. Hampir sepekan bekerja, Krisna tak kunjung membuat dan mengorbitkan program kerja. Benarkah Krisna Kuncahyo angkat tangan?
Oleh : Abdul Kadir Basalamah
[email protected]
Sabar ya, kita masih dalam tahap penyusunan proÂgram. Belum banyak yang saya berikan saat ini, naÂmun kita mulai menyusun program dan strategi,†kilah Krisna, saat dicecar BOGOR TODAY, kemaÂrin. Soal mati surinya PDJT ini, Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Ade Sarif Hidayat memÂbenarkan. Menurut Putera Daerah Tasikmalaya ini, sampai saat ini Krisna belum memberikan susunan program kerja resmi untuk menÂjalankan PDJT kedepan.
“Belum ada program kerja yang diserahkan kepada Pemkot Bogor,†kata Ade.
Ade menambahkan, untuk membantu PDJT yang sedang sakit, Pemkot Bogor sudah menÂgusulkan perubahan Peraturan Daerah (Perda) PDJT.
“Usulan sudah kita berikan, jadi nantinya tidak hanya bus saja yang akan diurus, melainkan penambahan direksi juga harus diÂlakukan dalam rangka perbaikan manajemen,†kata Ade kemarin.
Pasca dilantiknya Dirut PDJT yang baru, memang belum ada perubahan yang signifikan. NaÂmun, PDJT mulai melirik beberapa nama Perusahaan Otobus (PO) dan Kepala Dinas DLLAJ Kota Bogor untuk diajak bekerja sama dalam rangka membahas penataan transÂportasi di Kota Bogor.
Hal tersebut dibenarkan oleh Wakil Wali Kota Bogor, Usmar Hariman, beberapa waktu lalu Pemkot mengundang para ahli transportasi di Kota Bogor.
“Tujuannya itu untuk penyeÂhatan PDJT, tidak menutup keÂmungkinan kita bekerjasama denÂgan PO Kota Bogor seperti Lorena. Kita punya manajemen yang hamÂpir serupa,†tandas Usmar.
Menurut Usmar, perbaikan manajemen PDJTlah yang haÂrus didahulukan, karena apabila manajemen PDJT masih beranÂtakan bukan tidak mungkin PDJT akan bangkrut pada bulan Agustus mendatang.
â€PDJT harus dibenahi dengan waktu yang relatif cepat, kalau manajemennya tidak dibenahi dengan cepat, saya yakin Agustus PDJT tinggal nama,†tegas UsÂmar.
Sementara, kondisi laÂpangan menggambarkan bahwa masih banyak yang bakal menjadi Pekerjaan Rumah (PR) Dirut PDJT baru. Hal ini dibuktikan saat Bogor Today mewawancarai salah satu pengguna jasa TransporÂtasi Kota Bogor.
Menurut Ira (35), salah satu warga pelanggan bus Transpakuan Kota Bogor asal Ciawi, saat ini bus tiÂdak nyaman digunakan, karena halte tempat untuk menunggunya terbilang tiÂdak nyaman, ditambah lagi lamanya menunggu bus yang datang membuatnya enggan untuk mengguÂnakan Transpakuan Kota Bogor lagi.
“Saya tinggal diciawi, dihaltenya dijadikan waÂrung dan bus Transpakuan yang melintas disini sangat lama jadi saya tidak mau naik Transpakuan lagi,†pungkasnya. (*)