BOGOR, TODAY — Partai Amanat Nasional (PAN) sepakat mengusung tiga nama dipersiapÂkan sebagai kandidat untuk maju dalam PemilÂihan Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang. Tiga nama tersebut diantaranya Walikota BoÂgor, Bima Arya dan dua artis kader PAN di DPR RI yakni Eko Patrio dan Desy Ratnasari.
Wasekjen DPP PAN, Dipo Ilham mengatakan, tiga nama ini merupakan dukungan dari arus bawah partai. “Pengusungan ketiga nama kandidat tersebut merupakan perÂmintaan dari teman-teman semua. Mereka menilai para kandidat ini memilki potensi yang cukup baik untuk memimpin ibu kota 5 tahun ke depan,†kata Dipo di Kantor DPP PAN, Jakarta, Jumat (5/2/2016).
Dipo menyatakan, Jakarta harus dipÂimpin oleh pemimpin yang berkompeÂten dan bisa memajukan ibu kota InÂdonesia. “Jakarta jadi sorotan utama Indonesia dan bahkan di luar IndoneÂsia pun orang tahunya Jakarta. Jadi sudah selayaknya yang memimpin harus bisa menjadi pemimpin peÂrubahan,†katanya.
Desy dan Eko, kata dia, bekerja baik di DPR dan punya konsen terhadap DKI Jakarta. “Bima Arya jelas terliÂhat track record di Bogor,†kata poliÂtisi muda PAN itu. “Kita juga sedang melakukan berbagai survei internal untuk elektabilitas kandidat yang akan kita dukung. Nantinya, siapaÂpun gubernurnya, selain mengerti tentang permasalahan yang terjadi di Ibu kota, juga harus memilki solusi kongkrit untuk memecahkan probÂlematika di Ibu kota,†kata Dipo.
Senada dengan Dipo, Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan, juga menÂegaskan, salah satu nama yang digadang-gadang adalah Walikota BoÂgor Bima Arya. â€Ada Bima Arya, Desy Ratnasari, Eko,†kata Zulkifli, Jumat (5/2/2016).
Selain itu, PAN juga membidik nama-nama dari luar partai di antaranya Ahok, Ridwan Kamil, Adhyaksa Dault hingga Sandiaga Una. Menurutnya nama-nama ini diumumkan untuk melihat reaksi yang muncul.
Sebab akan ada survei untuk melihat kecenderungan keinginan warga DKI. â€Rakyat Jakarta mau siapa guberÂnurnya, nanti kita ikut,†ujar Ketua MPR ini.
Sementara, Bima Arya mengaku siap mengikuti amanah dan perintah partai. “Saya menghormati apa yang disampaikan oleh Ketum DPP PAN Zulkifli Hasan,†ucap Bima Arya saat dikonfirmasi.
Menurut Bima Arya, pernyataan Zulkifli memiliki pertimbangan terÂbaik hingga memasukan namanya dalam bursa calon Gubernur DKI JaÂkarta.
Bima juga tidak menolak jika ia nantiÂnya menjadi calon Gubernur DKI Jakarta dari PAN. “Saya siap ditemÂpatkan dimana saja bila partai memÂbutuhkannya, termasuk menjadi Cagub DKI Jakarta,†tandasnya.
Di sisi lain, Bima memastikan, dirinya menghormati jabatan yang diembanÂnya saat ini. Sehingga, ia tidak terlalu memikirkan pencalonan tersebut dan tetap fokus bekerja sebagai pejabat di Kota Bogor. “Saat ini, saya masih menjabat sebagai Walikota Bogor. Artinya, masih milik warga Bogor. Percuma juga maju, belum tentu juga ada yang milih,†katanya.
Sikap normatif Bima Arya ini kemudiÂan direspon oleh elemen masyarakat di Bogor. Sejumlah elemen menilai, Bima Arya belum berhasil mengatasi persoalan urgen di Kota Bogor. “KeÂmacetan masih ada. Kebersihan juga belum terlihat. Paling yang kelihatan hanya taman-taman baru. MasyaraÂkat Kota Bogor itu butuh solusi macet, bukan cuma taman yang dibanyakin. Kalau memang petarung sejati ya tinggalkan legacy yang nyata sesuai kebutuhan masyarakat,†ungkap RezÂky Aditya(24), warga Kelurahan MeÂkarwangi, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor, kemarin.
PNS di Kementerian Kelautan dan Perikanan itu juga meminta Bima mengklarifikasi pernyataannya di meÂdia massa soal kesiapannya maju PilÂgub DKI Jakarta mendatang. “Harus diluruskan. Kalau Bima Arya maju PilÂpres itu lebih relevan, artinya putera daerah Bogor mewakili kepemimpiÂnan nasional. Ini kan skalanya juga cuma Jakarta. Imbas ke Bogor sangat jauh,†tandas mantan Aktivis HimpuÂnan Mahasiswa Islam (HMI) itu.
(Yuska Apitya Aji)