BANDÂUNG, TODAY-Pelatih PERSIB, Dejan AnÂtonic berharap timnya dapat mencapai final dan juara turnamen Bhayangkara 2016. Itu menjadi target tertinggi yang harus diraih dengan hasil usÂaha keras semua dalam setiap laga.
Kerja keras jadi titik tekan Dejan karena pertandingan yang akan diÂhadapi cukup berat. Pada fase grup pun, lawan yang menanti adalah tim-tim punya materi pemain memÂpuni dan syarat pengalaman. Tidak kecuali PS TNI yang pada turnamen Piala Jenderal Sudirman kemarin menyulitkan Maung Bandung.
Begitu juga Sriwijaya FC, Mitra Kukar atau juara turnamen Piala Gubernur Kalimantan Timur, yang menjadi tim terbaik dari semua peserta turnamen.
“Target paling tinggi juara, tapi kita banyak pertandingan cuÂkup berat, cukup keras. Banyak tim yang bagus di grup kita, tapi ini keÂsempatan baik buat semua pemain. Kita bisa melihat juga kesiapan tim sebelum kompetisi (Indonesia SocÂcer Championship) bergulir,” kata Dejan.
Tantangan lain buat PERSIB adalah komposisi tim saat ini masih belum lengkap 100 persen. Kuota pemain asing di lini depan dan tengah, masih menjadi pekerjaan rumah Dejan sebelum tampil pada turnamen Bhayangkara. Namun, dalam waktu dekat akan datang peÂmain baru dan masih membutuhÂkan proses adaptasi.
“Semua lawan akan berat diÂhadapi. Semua tim punya kualitas, kita mungkin akan pakai dua peÂmain asing (Vladimir Vujovic dan striker asing) tidak bisa tiga. Striker asing akan datang dalam waktu dekat,” ungkapnya.
Dejan Putar Otak
Panitia turnamen Bhayangkara hanya memberikan jeda waktu sekitar dua hari pada setiap perÂtandingannya. Kondisi itu dinilai cukup berat bagi pemain, namun tetap harus dihadapi meskipun keÂmungkinan cedera cukup tinggi.
Pelatih PERSIB, Dejan Antonic menyiasatinya dengan membuat program latihan untuk mendukung pemain pada turnamen tersebut. Lalu, mempersiapkan sosok fiÂsioterapis yang siap membantu peÂmain menghindari cedera.
“Dalam waktu dekat ada berÂgabung dengan kita (fisioterapis), tapi bukan Nella (Fortunella). Saya tidak tahu siapa, tapi dia akan sanÂgat membantu,” kata Dejan.
Dejan menilai, pertandingan yang jaraknya berdekatan juga haÂrus disiasati dengan rotasi pemain secara tepat. Karena, jika dipakÂsakan terus tampil pada setiap perÂtandingan, bukan tidak mungkin pemainnya cedera, seperti yang terjadi pada tim lain saat tampil pada turnamen dengan waktu istiÂrahat mepet.
“Cukup berat buat pemain, tapi kita harus bikin pemain untuk tidak cedera. Kalau kita paksa peÂmain, kita hanya dapat pertandinÂgan jelek dan cedera. Bahaya untuk pemain dan bahaya untuk tim,” kata pelatih berusia 47 tahun ini.
(Imam/net)