Untitled-13Komitmen Pemkot Bogor untuk mengurangi volume sampah digeber. Selain menerapkan aturan plastik berbayar, pemkot juga berencana meniru sistem pembuangan sampah negara Jepang. Pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kelembagaan di Kota Bogor pun sudah mulai melirik Negara Sakura sebagai kiblat pengelolaan sampah.

Oleh : Abdul Kadir Basalamah
[email protected]

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor, Irwan Ry­anto mengatakan, ban­yak yang harus dipelajari oleh Pemkot Bogor untuk menguran­gi dan mengelola volume sampah di Kota Bogor.

Menurutnya, Jepang telah mener­apkan sistem Insenerator dalam upa­ya mengurangi dan mengelola sam­pah di Kota Bogor, yakni suatu alat pembakar sampah yang di operasi­kan dengan menggunakan teknologi pembakaran pada suhu tertentu, se­hingga sampah dapat terbakar habis. “Semua perusahaan dan masyarakat membuang sampah ke insenerator dan sampahnya sendiri dipisahkan, hal ini perlu kita terapkan juga untuk mengelola sampah di Kota Bogor,” katanya.

BACA JUGA :  Dua Remaja di Lebak Duel Sengit Gunakan Senjata Tajam di Tengah Jalan Raya

Menurutnya, sistem pembuan­gan sampah di Kota Bogor dengan Jepang banyak memiliki perbedaan. “Pemerintah Jepang melakukan pemilihan terlebih dahulu antara sampah organik dan non organik sebelum di buang kedalam insenera­tor. Sedangkan di kita masih belum memisahkan sampah-sampah terse­but,” ujarnya kepada BOGOR TODAY kemarin.

Tak hanya itu, Irwan juga menu­turkan, bagusnya sistem pembuan­gan sampah di Jepang membuatnya berencana untuk meniru sistem disana. “Sampah di kita nanti akan dibuatkan TPS untuk memisahkan antara sampah organik dan non or­ganik, untuk organik bisa kita jadi­kan pupuk nantinya, namun untuk insenerator kita belum mempunyai alat itu,” katanya.

Irwan menyambung, kesalahan pada sistem pembuangan sampah di Bogor karena dalam memilih sampah organik dan non organik masyarakat Kota Bogor masih be­lum dipisahkan. “Memilih sampah di Jepang itu pada awal pembuangan sampah, jadi apabila ada masyara­kat yang tidak memisahkan sampah organik dan non organik tidak bisa diangkut sampahnya, kemudian TPS disana mempunyai gembok sehingga diatur waktunya kapan buang sam­pah,” sambungnya.

BACA JUGA :  Hasil Thomas Cup 2024, Tim Bulu Tangkis Indonesia Kalahkan Inggris 5-0

Irwan mengatakan, Jepang send­iri telah memberikan bantuan kepa­da Pemkot Bogor berupa pelatihan Sumber Daya Manusia dan tata ke­lola kelembagaan. “Kita telah bekerja sama dengan Jepang, nanti akan diuji cobakan di TPS Rangga Mekar, Bogor Selatan dalam jangka waktu dekat ini,” katanya.

Alasan-alasan diatas merupakan alasan utama mengapa Pemkot Bo­gor meniru negara sakura. Dalam hal ini, menurutnya ada beberapa lang­kah yang perlu diambil. “Pertama kita harus sosialisasikan memilih je­nis sampah organik dan non organik kepada masyarakat, kemudian men­gurangi penggunaan plastik. Semua cara ini mampu mengurangi volume sampah sampai dengan 30 persen dari jumlah sampah sekarang,” pungkasnya. (*)

============================================================
============================================================
============================================================