Komitmen Pemkot Bogor untuk mengurangi volume sampah digeber. Selain menerapkan aturan plastik berbayar, pemkot juga berencana meniru sistem pembuangan sampah negara Jepang. Pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kelembagaan di Kota Bogor pun sudah mulai melirik Negara Sakura sebagai kiblat pengelolaan sampah.
Oleh : Abdul Kadir Basalamah
[email protected]
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor, Irwan RyÂanto mengatakan, banÂyak yang harus dipelajari oleh Pemkot Bogor untuk menguranÂgi dan mengelola volume sampah di Kota Bogor.
Menurutnya, Jepang telah menerÂapkan sistem Insenerator dalam upaÂya mengurangi dan mengelola samÂpah di Kota Bogor, yakni suatu alat pembakar sampah yang di operasiÂkan dengan menggunakan teknologi pembakaran pada suhu tertentu, seÂhingga sampah dapat terbakar habis. “Semua perusahaan dan masyarakat membuang sampah ke insenerator dan sampahnya sendiri dipisahkan, hal ini perlu kita terapkan juga untuk mengelola sampah di Kota Bogor,†katanya.
Menurutnya, sistem pembuanÂgan sampah di Kota Bogor dengan Jepang banyak memiliki perbedaan. “Pemerintah Jepang melakukan pemilihan terlebih dahulu antara sampah organik dan non organik sebelum di buang kedalam inseneraÂtor. Sedangkan di kita masih belum memisahkan sampah-sampah terseÂbut,†ujarnya kepada BOGOR TODAY kemarin.
Tak hanya itu, Irwan juga menuÂturkan, bagusnya sistem pembuanÂgan sampah di Jepang membuatnya berencana untuk meniru sistem disana. “Sampah di kita nanti akan dibuatkan TPS untuk memisahkan antara sampah organik dan non orÂganik, untuk organik bisa kita jadiÂkan pupuk nantinya, namun untuk insenerator kita belum mempunyai alat itu,†katanya.
Irwan menyambung, kesalahan pada sistem pembuangan sampah di Bogor karena dalam memilih sampah organik dan non organik masyarakat Kota Bogor masih beÂlum dipisahkan. “Memilih sampah di Jepang itu pada awal pembuangan sampah, jadi apabila ada masyaraÂkat yang tidak memisahkan sampah organik dan non organik tidak bisa diangkut sampahnya, kemudian TPS disana mempunyai gembok sehingga diatur waktunya kapan buang samÂpah,†sambungnya.
Irwan mengatakan, Jepang sendÂiri telah memberikan bantuan kepaÂda Pemkot Bogor berupa pelatihan Sumber Daya Manusia dan tata keÂlola kelembagaan. “Kita telah bekerja sama dengan Jepang, nanti akan diuji cobakan di TPS Rangga Mekar, Bogor Selatan dalam jangka waktu dekat ini,†katanya.
Alasan-alasan diatas merupakan alasan utama mengapa Pemkot BoÂgor meniru negara sakura. Dalam hal ini, menurutnya ada beberapa langÂkah yang perlu diambil. “Pertama kita harus sosialisasikan memilih jeÂnis sampah organik dan non organik kepada masyarakat, kemudian menÂgurangi penggunaan plastik. Semua cara ini mampu mengurangi volume sampah sampai dengan 30 persen dari jumlah sampah sekarang,†pungkasnya. (*)