ismet-ali-1Ismet Ali
Master Coach Soft Skills

Minggu lalu saya memberikan train­ing dengan thema membangun sikap profesional bekerja dengan mana­jer yang berperilaku suka dan tidak suka (Like-dislike) dengan karyawannya.

Langkah pertama agar siap menghadapi manajer like dislike adalah Anda harus memiliki ke­mampuan mengelola diri anda (Self Mastery). Artinya Anda me­nyadari dan memahami kepriba­dian diri (Personality) Anda. Apa tujuan hidup Anda dari pekerjaan saat ini dan yang akan datang. Setelah itu persiapkan strategi jitu mengelola manajer berperilaku like-dislike tersebut.

Biasanya perilaku manajer mengambil keputusan terhadap bawahannya dipengaruhi 2 fak­tor yaitu rasional dan emosional. Rasional dalam kaitan ini dapat diterjemahkan sebagai keputusan atau penilaian berdasarkan pendekatan tugas (fungsional) yang harus diselesaikan karyawan sesuai standar kerja. ­

BACA JUGA :  Menu Makan Siang dengan Cumi Bakar Bumbu Nanas dengan Bumbu Asam Segar yang Meresap

Keputusan emosional terjadi bila manajer mengambil keputusannya di­dasarkan prinsip suka atau tidak suka. Sangat bersifat pribadi dan sering mengabaikan pertimbangan rasional. Dalam kaitan ini karyawan bisa setiap saat menjadi bermanfaat atau tidak bermanfaat. Tergantung kepentingan pribadi manajernya. Status karyawan cenderung menjadi kacungnya mana­jer. Bukan sebagai partner.

Batas karir seseorang adalah lan­git, oleh karena itu setiap bawahan harus kreatif mengelola manajer sep­erti ini. Masa depan karir Anda lebih ditentukan oleh ridho Tuhan dan kompetensi Anda. Belajarlah mem­bedakan hubungan dengan manajer tersebut dalam 2 hal: hubungan ra­sional-fungsional ataukah hubungan bersifat emosional.

BACA JUGA :  Resep Membuat Ikan Asin Sambal Belimbing, Perpaduan Asam Asin Pedas

Dalam hubungan rasional-fung­sional Anda wajib mengikuti semua peraturan pelaksanaan pekerjaan (Standard Operational Procedure- SOP). Artinya setiap diberikan pe­kerjaan atau perintahnya, Anda catat rapi sesuai tanggal, subjek pekerjaan, proses dan tanggal penyelesaian yang wajib Anda penuhi. Sedangkan dalam hubungan kerja yang bersifat emosional, sebaiknya Anda menjadi pendengar yang baik dan waspada. Jangan gampang mengiyakan dan menolaknya dengan menjelaskan resiko yang harus manajer dan Anda tanggung bersama.

Bila ingin bahagia bekerja dengan manajer like dislike, sadarlah bahwa Anda perlu menjadi pendamping (coach) manajer Anda, karena ia me­mang belum memiliki kecerdasan emosional.

============================================================
============================================================
============================================================