MotoGP-2016-Sepang-Test-AJRN-Jorge-Lorenzo-5DOHA, TODAY – Pembalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, keluar sebagai yang terbaik pada seri perdana MotoGP 2016 yang berlangsung di Sirkuit Losail, Doha, Qatar. Kampiun musim lalu itu menuntaskan balapan dengan waktu 42 menit 28.452 detik.

Lorenzo membeberkan kunci ke­menangannya dalam balapan. Ia men­gaku menggunakan ban tipe soft dalam perlombaan, sebab ia merasa tak tak nyaman dengan menggunakan tipe hard di Losail.

“Memilih ban belakang yang benar adalah hal yang sangat penting. Saya mencoba tipe hard saat pemanasan, tapi tak mendapatkan perasaan yang te­pat. Mengurangi risiko, saya mencoba ban soft dan akhirnya berjalan baik,” ungkap Lorenzo mengutip Crash, Senin (21/3/2016).

Pembalap berjuluk X-Fuera tersebut mengaku puas dengan raihannya pada balapan perdana. Pasalnya, untuk men­gawali musim, kuncinya adalah meraih podium teratas.

“Saya bisa membuat lap cepat. Selalu penting untuk memulainya di podium dan memenangi lomba. Mari nikmati saja malam ini dengan pesta be­sar,” tuntas pembalap berusia 28 tahun tersebut.

Pembalap berpaspor Spanyol tersebut memang tengah menjalankan misi untuk mempertahankan gelar yang ia raih pada balapan musim 2015. Ia mengaku ke­menangan pertama sudah membuatnya tenang karena pada musim lalu dirinya gagal juara di seri pertama di Qatar.

Ia mengaku bersyukur bisa memenangi balapan karena pada musim 2014, ia harus mengalami ke­celakaan. Sementara itu pada musim 2015 dirinya tidak mampu naik ke po­dium.

BACA JUGA :  Simak Daftar Pebulu Tangkis Indonesia di Thomas Cup dan Uber Cup 2024

“Kemenangan ini sangat penting karena berhasil menghiasi balapan per­tama kami. Pada musim 2014 saya men­galami kecelakaan dan gagal mendapat­kan poin. Sementara musim lalu saya mengalami masalah dengan helm,” tandasnya.

Sementara pembalap veteran Tim Movistar Yamaha, Valentino Rossi, han­ya mengakhiri balapan di posisi empat setelah memulai balapan dari posisi lima. Usai race, The Doctor menerang­kan bahwa penampilannya memang ti­dak sebaik musim lalu.

Menjelang balapan di Argentina pada 3 April 2016, Rossi juga tidak be­rani memprediksi hasilnya. Pada musim sebelumnya Rossi memang berhasil menjadi juara. Namun mengingat ke­jadian di Qatar, dirinya tidak mau ter­lalu mengandalkan data musim lalu.

“Saya tidak tahu apa yang akan ter­jadi. Sulit untuk mengatakannya. Tahun lalu di Argentina, saya memiliki bala­pan yang tidak bisa dibayangkan,” ujar Rossi, seperti diberitakan Marca, Senin (21/3/2016).

“Tetapi tahun ini, semuanya akan berbeda bagi setiap pembalap. Itu ter­jadi karena faktor ban yang berbeda. Tetapi, saya harus tetap bekerja keras di setiap putaran nantin,” pungkasnya.

Yamaha Gaet Maverick Vinales

Meski sudah ditawari kontrak baru dari Yamaha, Jorge Lorenzo belum memberi keputusan. Seandainya Lo­renzo memutuskan pergi, Yamaha men­gaku sudah memiliki ide pebalap mana yang akan jadi penggantinya.

Valentino Rossi telah resmi menek­en perpanjangan dua tahun kontrak bersama Yamaha, yang diumumkan di tengah-tengah pekan MotoGP Qatar 2016. Sementara itu, Lorenzo sudah menerima sodoran kontrak dari Ya­maha, yang diklaim sebagai ‘tawaran terbaik’ oleh manajer dia, Albert Valera.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Menang Tipis 0-1 Lawan Australia

Namun demikian, juara dunia lima kali asal Spanyol itu diyakini masih menunggu Ducati, tim yang santer dikabarkan serius meminati dirinya. Valera sendiri tidak me­nyangkal akan adanya potensi minat dari tim lain untuk Lorenzo.

“Kami paham kalau Jorge pergi, orang yang akan kami ambil sebagai pengganti dia tidak akan langsung bisa menyamai level performa dia, jadi ti­dak diragukan lagi. Kami jelas, sebagai setiap tim, pada akhirnya perlu memi­liki sebuah rencana B dan sebuah ren­cana C. Jadi kami punya beberapa ide di dalam pikiran kami,” kata Jarvis di Autosport.

Para rider cukup jelas, karena semuanya ingin mencari orang yang menjadi bakat muda selanjutnya, tapi saya tidak siap untuk menyebut nama-namanya. Semua pebalap tim pabrikan — kecuali Rossi — dan para pebalap di tim satelit akan habis kontraknya di akhir tahun ini. Rider Suzuki Maver­ick Vinales disebut-sebut jadi incaran utama Yamaha. Namun demikian, suk­sesi pebalap tidak akan berjalan dengan mudah.

“Skenario idealnya adalah baik Vale dan Jorge tetap bersama kami. Dan ke­mudian kami akan khawatir tentang rencana suksesi dua tahun kemudian, dan mungkin kami bisa mengatasinya dengan membawa bakat muda ke tim Tech3. Jadi ini selalu sulit,” lanjut Jarvis.

(Imam/net)

============================================================
============================================================
============================================================