BOGOR TODAYÂ – Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Kantor Imigrasi Kelas II Bogor, menggelar sosialisasi MEA dan Izin Tinggal Terbatas (Itas) Online yang dilaksanakan di The Sahira Jalan Ahmad Yani, Senin (28/3/2016).
Acara dihadiri oleh ratuÂsan peserta yang berasal dari para perusahaan, perhotelan, biro travel, dan warga negara asing pemegang izin tinggal. Hadir dalam acara sosialisasi diantaranya, Direktur izin tingÂgal dan status keimigrasian Friment Aruan, Kepala divisi imigrasi kanwil Jawa Barat Ade Sukma.S, Kasubdit visa Mas Agus Sentosa dan Victor ManuÂrung selaku kasi pengawasan wilayah 1 direktorat jenderal imigrasi.
Kepala Kantor Imigrasi KeÂlas II Bogor, Herman Lukman mengatakan, Izin tinggal terÂbatas (Itas) online itu adalah pemberian izin tinggal terbatas yang melalui tahapan yang lebÂih sederhana dengan memanÂfaatkan sistem fleksibilitas dari data elektronik Itas tersebut (via surat elektronik).
“Jadi Itas Online itu adalah pelayanan, penyederhanaaan prosedur dan keringanan perÂsyaratan kepada para pemoÂhon,” katanya usai kegiatan sosialisasi MEA dan Itas.
Herman menjelaskan, unÂtuk sistem online sudah berÂlaku di Kantor Imigrasi Kelas II Bogor, dan pelaporan Itas itu melalui halaman website yang bisa diakses dari MC saat telah mendapatkan Visa sebelum atau setelah tiba di wilayah InÂdonesia. Itas berupa Hard copy (Kartu Itas) dan soft copy (surat elektronik) dapat lebih memuÂdahkan dalam manajemen file dari sisi pemohon.
Alur pemberian Itas OnÂline diantaranya, perwakilan mengambil visa, lalu pemohon melaporkan via online meÂlalui aplikasi Itas online denÂgan mengirimkan email, lalu membawa email balasan ke kantor imigrasi, di kantor imiÂgrasi dilakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen, entry data Itas, pengambilan data biometrik, penerbitan no regisÂter, pemindaian dokumen seleÂsai dan penyerahan dokumen.
“Jadi sekarang lebih mudah dan efisien, terutama waktu yang semakin singkat bagi warÂga asing untuk tinggal disini. Kami berharap dengan adanya sosialisasi ini, semua pelaku usaha dapat memahami dan mengerti, sehingga betul betul siap dalam menghadapi MEA dan Itas,†jelasnya.
Kantor Imigrasi Kelas II Bogor juga telah menyiapÂkan berbagai strategi dalam menghadapi persaingan global MEA.
Kepala divisi imigrasi kanÂwil Jawa Barat Ade Sukma. S, didampingi Kasubdit visa Mas Agus Sentosa dan Victor ManuÂrung selaku kasi pengawasan wilayah I Direktorat Jenderal Imigrasi dalam kegiatan sosiaÂlisasi memaparkan, salah satu strategi kemenangan pasar ASEAN dalam kerangka MEA 2015 diantaranya, penguatan daya saing yaitu penguatan daya saing pasar domestik dan pasar global, penguatan ekspor dan penguaran peran UKM.
Sementara untuk pengaÂmanan pasar domestik dianÂtaranya, harmonisasi standar, perlindungan konsumen dan peraturan metrologi legal, peningkatan awareness dan readileness tentang MRA bagi pelaku usaha dan masyarakat, pemanfaatan instrumen trade remedy. “Pada peningkatan efisiensi logistik diantaranya pembangunan infrastuktur dan tol laut, terakhir peningÂkatan partisipasi GVC yaitu, ekspor produk bernilai tambah dan menjadikan Indonesia seÂbagai basis produksi ASEAN,†paparnya.
Direktorat Jenderal Imigrasi berperan dalam manajemen perlintasan orang keluar maÂsuk Indonesia, dengan menÂjalankan 4 fungsi keimigrasian yakni pelayanan masyarakat, penegakan hukum, keamanan negara, dan fasilitator pembanÂgunan kesejahteraan masyaraÂkat.
Tantangan pengawasan keimigrasian di era MEA dianÂtaranya, potensi peningkatan tindak pidana lintas negara Transnational Crime) antara lain, perdagangan narkotika, perdagangan orang, penyÂelundupan manusia, korupsi dan pencucian uang, dan terÂorisme. Potensi peningkatan pelanggaran keimigrasian dan terganggunya ketertiban umum pengaruh budaya yang dibawa orang asing.
(Abdul Kadir Basalamah)